India, Bangladesh hingga Rusia Larang Ekspor Beras, Apa Dampaknya Bagi Indonesia?
Sejauh ini volume beras impor yang tiba di Indonesia bukan berasal dari ketiga negara tersebut.
Sejauh ini volume beras impor yang tiba di Indonesia bukan berasal dari ketiga negara tersebut.
India, Bangladesh hingga Rusia Larang Ekspor Beras,
Apa Dampaknya Bagi Indonesia?
Dampak India, Bangladesh hingga Rusia Larang Ekspor Beras
Badan Pusat Statistik (BPS) memastikan kebijakan larangan ekspor beras oleh India, Rusia, dan Bangladesh tidak berdampak besar ke Indonesia.
Mengingat, sejauh ini volume beras impor yang tiba di Indonesia bukan berasal dari ketiga negara tersebut.
Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, beras impor terbanyak yang masuk ke Indonesia berasal dari Vietnam.
Selanjutnya, beras impor terbanyak yang masuk berasal dari Thailand.
"Proporsi impor beras Indonesia paling besar berasal dari Vietnam dan Thailand," kata Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (13/6).
Dalam bahan paparannya, volume beras asal Vietnam mencapai 74,06 persen dari keseluruhan impor yang dilakukan pemerintah per September 2023.
Lalu, diikuti Thailand sebesar 24,35 persen.
Kemudian, sumber dari negara lainnya mencapai 1,20 persen. Sementara itu, volume beras impor asal India hanya 0,39 persen.
Meski begitu, tidak diungkapkan secara pasti besaran angka volume beras impor oleh pemerintah.
"Proporsi impor beras asal India ini hanya mencakup atau hanya memberikan kontribusi sebesar 0,39 persen dari total impor beras. Hal ini karena memang kebijakan dari restriksi ekspor di negara India," beber Amalia.
Oleh karena itu,
BPS kembali menekankan kebijakan larangan ekspor beras oleh India hingga Bangladesh tidak berdampak besar ke Indonesia.
Hal ini tercermin dari realisasi negara asal impor beras per September 2023.
"(India), Bangladesh, dan Rusia walaupun di negara ini memberlakukan larangan ekspor tetapi, kebetulan Bangladesh dan Rusia bukanlah negara asal impor beras. Kebijakan negara tersebut tidak berdampak langsung terhadap kinerja maupun proporsi impor beras Indonesia selanjutnya untuk komoditas,"
pungkasnya.