Ini Daftar Negara yang Terdampak Larangan Ekspor Beras India, Ada Indonesia?
Bangladesh dan Nepal menjadi negara paling terpukul oleh larangan tersebut. Sebab, kedua negara tersebut adalah tujuan ekspor utama beras asal India.
Ini Daftar Negara yang Terdampak Larangan Ekspor Beras India, Ada Indonesia?
Ekonom Asia Tenggara (ASEAN) Eve Barre membeberkan daftar negara yang terancam besar keputusan Pemerintah India untuk melarang ekspor beras.
Diketahui, India merupakan negara pengekspor beras terbesar di dunia.
Barre mengatakan, Bangladesh dan Nepal menjadi negara paling terpukul oleh larangan tersebut. Sebab, kedua negara tersebut adalah tujuan ekspor utama beras asal India.
Selain Bangladesh dan Nepal, China, Benin, dan negara-negara Afrika lainnya juga terdampak besar atas keputusan Pemerintah India tersebut.
Diketahui, sejumlah negara tersebut merupakan negara pengimpor beras terbesar asal India.
"Tujuan teratas untuk beras India termasuk Bangladesh, China, Benin, dan Nepal. Negara-negara Afrika lainnya juga mengimpor beras India dalam jumlah besar," ungkap Barre di Jakarta, Kamis (27/7).
Dikutip CNBC
Dia menambahkan, keputusan larangan ekspor beras oleh India tersebut juga berdampak ke negara berkembang lainnya, termasuk Indonesia meski relatif kecil. Mengingat, India merupakan negara pengekspor beras terbesar di dunia.
Tercatat, kontribusi beras asal India mencapai lebih dari 40 persen total volume ekspor global. Tujuan utama beras ekspor non-basmati ialah ke negara-negara di Asia dan Afrika. Terlebih, Pemerintah India juga mengenakan pajak ekspor 20 persen untuk mencoba mencegah penjualan asing di tahun lalu. Kebijakan ini tentu membuat harga beras global meningkat tajam di tengah ancaman krisis pangan akibat El Nino.Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menjamin pasokan beras tetap aman dan harga terkendali.
Pernyataan ini merespon kebijakan Pemerintah India yang melarang ekspor beras non-Basmati mulai 20 Juli 2023.
"Masyarakat jangan khawatir pasokan beras tetap aman dan harga terkendali, beras aman," ujar Arief saat dihubungi Merdeka.com dari Jakarta, Kamis (27/7).
Menurutnya, India bukanlah negara importir beras terbesar untuk Indonesia. Menurutnya, volume beras impor asal India relatif kecil dan terbatas untuk jenis basmati. "Impor beras dari India itu kecil kok, dan cuman basmati buat hotel dan restoran untuk nasi biryani dan basmati. Impor kita terbesar justru dari Vietnam dan Thailand," ungkapnya.
Selain itu, pemerintah juga melakukan impor beras sebanyak 2 juta ton. Impor ini bertujuan untuk mengamankan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di tengah ancaman krisis pangan akibat El Nino. "Impor beras ini hanya untuk amankan cadangan CBP dari ancaman El Nino juga," tegas Arief.