Antisipasi El Nino, Kemendag Bakal Cari Cadangan Beras dari Thailand
Kemendag bakal datangkan pasokan beras dari Thailand guna mengantisipasi kekurangan pasokan beras di Indonesia akibat dampak fenomena El Nino.
Antisipasi El Nino, Kemendag Bakal Cari Cadangan Beras dari Thailand
Kementerian Perdagangan (Kemendag) bakal mendatangkan pasokan beras dari Thailand guna mengantisipasi kekurangan pasokan beras di Indonesia akibat dampak fenomena El Nino.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak El Nino bakal terjadi pada Agustus hingga 2023 mendatang, yang menyebebkan kekeringan dibeberapa wilayah di Indonesia hingga berpengaruh pada hasil produksi pangan.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Isy Karim mengatakan, fenomena El Nino sudah terlihat dari beberapa negara yang sudah mengurangi ekspor berasnya.
"Kita ketahui saat ini Vietnam memangkas ekpor beras tahunannya hingga 44 persen ke Indonesia," katanya saat berkunjung ke Padang, Sumatera Barat dalam rangka menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Angaran (Dipa) dana tugas pembantuan Kementerian Perdagangan RI kepada Pemko Padang, Selasa (25/7).
Merdeka.com
Untuk mencukupi kebutuhan beras di Indonesia, pemerintah terus melakukan upaya kerja sama dari berbagai pihak, salah satunya dengan Kementerian Pertanian.
"Di sisi lain kami juga mencarikan pasokan beras dari sumber lain seperti dari dari Thailand sebagai cadangan. Catat ini untuk cadangan, bukan untuk dipasarkan," tegasnya.
Dia menjelaskan, pemerintah perlu adanya cadangan-cadangan tersebut guna menjaga stabilitas harga beras di pasaran.
"Dengan adanya cadangan beras dipemerintah, maka kita dapat meminimalisir apabila terjadi lonjakan harga dipasaran dengan melakukan intervensi salah satunya dengan operasi pasar," imbuhnya.
Sebelumnya, Pemerintah India melarang ekspor beras putih non-basmati mulai 20 Juli 2023.
Upaya ini bertujuan untuk mengamankan pasokan sekaligus mengendalikan harga beras non basmati dalam beberapa waktu terakhir.
"Kementerian Urusan Konsumen mengatakan larangan itu akan membantu memastikan ketersediaan yang memadai beras putih non-basmati di India, serta menahan kenaikan harga di pasar domestik," tulis CNBC.com dikutip Senin (24/7).
Analis mengatakan kepada CNBC bahwa larangan minggu ini dapat membuat harga beras melonjak lebih tinggi lagi. Selain itu, larangan ekspor beras juga akan mempengaruhi pasokan global di negara-negara berkembang. "(Pasokan)beras global akan mengetat secara drastis, karena negara ini adalah produsen makanan pokok kedua terbesar di dunia," kata Ekonom ASEAN, Eve Barre.