Menghitung Konsumsi Beras Rakyat Indonesia
Harga beras terus mengalami kenaikan sejak tahun lalu. Impor beras menjadi solusi cepat yang dipilih pemerintah.
Sejumlah daerah ramai-ramai melaporkan kenaikan harga beras.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, hingga pekan kedua bulan September 2023 tren kenaikan terus berlanjut. Jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga beras juga bertambah.
Deputi bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyebut harga beras medium rata-rata berkisar Rp13.221 per kilogram (kg). Dari data BPS, pada pekan pertama September 2023, kenaikan harga beras terjadi di 300 kabupaten/kota. Angka itu bertambah pada pekan kedua menjadi 341 kabupaten/kota.
Presiden Jokowi menjelaskan, kenaikan harga beras di Indonesia merupakan dampak dari kenaikan harga beras dunia.
"Kalau harga pasar dunia naik pasti dalam negeri terkerek," kata Jokowi saat melakukan tinjauan dan pemberian bantuan sosial di gudang Perum Bulog di Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin 11 September lalu.
Jokowi menambahkan, beberapa negara produsen mengurangi ekspor beras untuk menjaga stok pangan dalam negeri mereka. Produksi padi saat ini juga tengah menurun imbas fenomena El Nino yang menyebabkan kekeringan.
merdeka.com
Data Kenaikan Harga Beras
Deputi bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nyoto Suwignyo mengungkapkan, harga beras saat ini sudah di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Data hingga 17 September 2023, harga beras di tingkat konsumen sudah melonjak 22,58% pada bulan yang sama dibandingkan tahun lalu. Demikian juga beras kualitas medium naik 23,56%.
Berdasarkan data yang dikumpulkan merdeka.com, kenaikan harga beras sudah terjadi sejak September 2022. Di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, secara harian mengalami kenaikan 0,01 persen sejak Januari 2023. Hal ini dipicu oleh naiknya biaya produksi beras (gabah dan penggilingan).
Di sisi lain, pada bulan Maret dan April 2023 kebutuhan beras naik karena momen Ramadan dan Idulfitri.
Berikut harga rata-rata beras nasional dari Januari-Agustus 2023:
- Januari: Beras Premium Rp13.185/kg Beras Medium Rp11.344/kg
- Februari: Beras Premium Rp13.521/kg Beras Medium Rp11.706/kg
- Maret: Beras Premium Rp13.713/kg Beras Medium Rp11.869/kg
- April: Beras Premium Rp13.929/kg Beras Medium Rp12.059/kg
- Mei: Beras Premium Rp13.946/kg Beras Medium Rp12.041/kg
- Juni: Beras Premium Rp14.019/kg Beras Medium Rp12.035/kg
- Juli: Beras Premium Rp14.039/kg Beras Medium Rp12.079/kg
- Agustus: Beras Premium Rp14.100/kg Beras Medium Rp12.201/kg
Sumber: Panel Harga Pangan, Badan Pangan Nasional
Di bulan September, kenaikan harga beras mencapai rekor tertinggi. Data Bapanas, pada Senin (18/9) harga beras medium mengalami lonjakan 0,78 persen menjadi Rp13.000 per kg, jauh dari HET yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp10.900 hingga Rp11.800 per kg.
Harga beras premium menjadi Rp14.740 per kg atau naik 1,45 persen dari harga pada pekan sebelumnya.
Sumber Beras Impor
Seperti yang disampaikan Presiden Jokowi, kenaikan harga beras di Tanah Air dipengaruhi harga beras dunia. Sebagai negara agraris, Indonesia tidak sepenuhnya bisa memenuhi kebutuhan beras dalam negeri. Walaupun berhasil swasembada beras pada periode 2019-2021, nyatanya di tahun 2023, pemerintah memutuskan mengimpor 2 juta ton beras.
Selama periode Januari-Juli 2023, Indonesia mengimpor beras dari Thailand, Vietnam, India, dan Pakistan. Vietnam dan Thailand terbanyak dengan jumlah 1,17 juta ton beras.
Thailand dan Vietnam konsisten menghasilkan beras untuk diekspor. Apa yang membuat produksi beras kedua negara itu tetap stabil. Mengapa Indonesia terus mengimpor dari kedua negara itu?
Sedangkan Vietnam, pusat lahan pertaniannya berada di sepanjang delta Sungai Mekong. Data terakhir, luas lahan pertaniannya mencapai 33 juta hektare dengan tanaman padi yang mendominasi. Hampir 70% penduduk Vietnam bermata pencaharian sebagai petani. Rata-rata setiap petani di Vietnam mengelola 1,8 hektare lahan sawah.
Data Impor Beras Indonesia
Jumlah impor beras Indonesia dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi. Misalnya, pada 2016, Indonesia mengimpor 1,2 juta ton beras. Kemudian pada 2017 mengalami penurunan menjadi 305 ribu ton. Pada 2018, jumlah impor beras kembali melonjak menjadi 2,2 juta ton. Angka impor beras kembali turun di dua tahun berikutnya 2019 dan 2020, sebesar 350 ribu ton.
Pada tahun 2023, pemerintah sudah memutuskan akan mengimpor total 2 juta ton. Nilainya mencapai 627,2 juta dolar AS atau setara sekitar Rp9,62 triliun dengan tingkat kurs Rp15.340 per dolar AS.Data yang dirilis BPS, total impor beras Indonesia Januari-Juli 2023, termasuk beras khusus yang tak diatur dan dibebaskan kepada swasta sudah mencapai 1,3 juta ton dengan total nilai 715,9 juta dolar AS. Seluruh beras yang masuk ke Indonesia didominasi oleh Thailand, Vietnam, serta India.
Berapa Konsumsi Beras Rakyat Indonesia
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap data konsumsi beras penduduk Indonesia secara rata-rata mengalami peningkatan sejak pandemi.
Pada 2018, konsumsi beras rata-ratanya mencapai 1,404 kg per kapita per minggu. Pada 2019, angka ini sempat turun menjadi 1,374 kg per kapita per minggu.
Saat pandemi Covid-19 melanda pada 2020, rata-rata konsumsi beras naik ke 1,379 kg per kapita per minggu. Hal itu berlanjut pada 2021, dengan konsumsinya beras bertambah menjadi 1,451 kg per kapita per minggu.
Di dunia, Indonesia berada di peringkat keempat negara dengan konsumsi beras terbanyak. Pada tahun 2022, konsumsinya mencapai 35,3 juta metrik ton. Dari 10 negara China berada di urutan pertama dengan jumlah 154,94 juta metrik ton.
Peringkat kedua ada India dengan konsumsi beras sebesar 112,5 juta metrik ton dan Bangladesh 37,6 juta metrik ton.
Wilayah Penghasil Beras Lokal
Dengan kebutuhan mencapai di atas 30 juta ton per tahun, dari mana saja Indonesia mendapatkan pasokan berasnya? Berdasarkan pulau, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat menjadi wilayah penghasil terbanyak.
Pada tahun 2022 produksi padi Indonesia sebesar 54,75 juta ton gabah kering giling (GKG). Jika dikonversikan menjadi beras, produksi beras tahun 2022 mencapai sekitar 31,54 juta ton, atau naik sebesar 184,50 ribu ton (0,59 persen) dibandingkan dengan produksi beras tahun 2021.
Mengutip data BPS tahun 2022, berikut 10 provinsi dengan volume terbesar produksi padi:
1. Jawa Timur: 9.526.516 ton gabah kering giling (GKG)
2. Jawa Barat: 9.433.723 ton GKG
3. Jawa Tengah: 9.356.445 ton GKG
4. Sulawesi Selatan: 5.360.169 ton GKG
5. Sumatera Selatan: 2.775.069 ton GKG
6. Lampung: 2.688.160 ton GKG
7. Sumatra Utara: 2.088.584 ton GKG
8. Banten: 1.788.583 ton GKG
9. Aceh: 1.509.456 ton GKG
10. Nusa Tenggara Barat: 1.452.945 ton GKG