Harga Beras Naik, Petani Makin Kaya?
BPS mencatat, rata-rata harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp6.295 per kilogram (kg) atau naik 2,97 persen selama Januari 2024.
Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,69 persen lebih tinggi dibandingkan kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,26 persen.
Harga Beras Naik, Petani Makin Kaya?
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat , nilai tukar petani (NTP) nasional pada Januari 2024 sebesar 118,27, atau naik 0,43 persen dibanding NTP bulan sebelumnya di tengah tren kenaikan harga beras.
Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,69 persen lebih tinggi dibandingkan kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,26 persen.
NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
"NTP nasional Januari 2024 sebesar 118,27 atau naik 0,43 persen dibanding NTP bulan sebelumnya," kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (2/1).
Amalia mencatat, rata-rata harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp6.295 per kilogram (kg) atau naik 2,97 persen selama Januari 2024.
Sementara di tingkat penggilingan GKP dipatok Rp7.069 per kg atau naik 2,75 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada bulan sebelumnya.
Adapun, rata-rata harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani mencapai Rp8.095 per kg atau naik 4,58 persen. Sementara di tingkat penggilingan GKG mencapai Rp8.207 per kg atau naik 4,70 persen.
Untuk rata-rata harga beras kualitas premium pada Januari 2024 di penggilingan sebesar Rp13.663 per kg. Angka ini naik sebesar 2,36 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Sedangkan harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp13.187 per kg atau naik sebesar 0,89 persen. Sementara rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp13.057 per kg atau turun sebesar 4,20 persen.
"Dibandingkan dengan Januari 2023, rata-rata harga beras di penggilingan pada Januari 2024 untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas masing-masing naik sebesar 20,43 persen, 22,08 persen, dan 27,66 persen," ujarnya.
Amalia menyebut, mahalnya harga beras di pasaran akibat beberapa negara penghasil masih menahan ekspor beras untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sehingga, terjadi kelangsungan pasokan beras di pasar internasional.
"Bapak dan Ibu, harga beras yang tinggi karena memang pertama kembali lagi ini dipengaruhi oleh suplai yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan demand (permintaan). Karena beberapa negara menahan dari ekspor berasnya," ujar Amalia.
Selain itu, tren kenaikan harga beras juga terjadi akibat produksi yang lebih rendah dibandingkan sejumlah sentra wilayah. Ini disebabkan oleh faktor cuaca akibat El-Nino berkepanjangan.
"Sementara itu kalau di dalam negeri juga panen beras yang relatif lebih rendah dikarenakan faktor cuaca El Nino," pungkas Amalia.