Mendag soal Fenomena El Nino: Sungai Mulai Kering, Kita Agak Khawatir soal Harga Pangan
Harga pangan di Indonesia sejauh ini masih aman, hanya harga ayam dan telur yang mengalami kenaikan.
Pemerintah siapkan anggaran untuk antisipasi el nino dan akan dikucurkan pada Oktober hingga Desember 2023.
Mendag soal Fenomena El Nino: Sungai Mulai Kering, Kita Agak Khawatir soal Harga Pangan
Ancaman Badai El Nino
Ancaman Badai El Nino di Indonesia mulai diantisipasi pemerintah. Bahkan, pemerintah sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp8 triliun yang akan dikucurkan pada Oktober hingga Desember 2023. El Nino adalah salah satu fenomena terkait Suhu Muka Laut (SML) yang terjadi di Samudera Pasifik. Fenomena El Nino ini mampu memicu dampak terhadap cuaca di wilayah yang terdampak. Termasuk wilayah Indonesia yang tak jarang terdampak oleh El Nino.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menegaskan bahwa potensi El Nino sudah diantisipasi, khususnya soal ketersediaan pangan. Dia mengakui bahwa El Nino akan memberikan dampak pada harga pangan di dunia, termasuk Indonesia.
"Memang ini kalau Mendag pasti soal makanan. Memang harga-harga kita agak khawatir, sungai-sungai sudah mulai kering, karena panas sekali," ujarnya usai menghadiri Kongres Arsitektur ASEAN di Hotel Gammara Makassar, Kamis (27/7).
Zulkifli mencontohkan, sejumlah negara seperti India dan China sudah mulai mengalami kekeringan. Bahkan, India menutup keran ekspor beras 1 juta ton ke Indonesia karena kekeringan.
"Saya sudah janji beli beras 1 juta dari India, sekarang engga boleh. Mereka tidak boleh menjual (bahan) makannya," ungkapnya.
Meski demikian, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengaku sampai saat ini harga pangan di Indonesia masih stabil. Dia menyebut hanya komoditas ayam dan telur yang mengalami kenaikan.
"Tetapi dalam negeri Alhamdulillah masih stabil harga-harga, selain ayam dan telur," tegasnya.
Untuk mengantisipasi gejolak harga saat El Nino, pemerintah sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp8 triliun.
"Oleh karena itu, pemerintah mulai Oktober- Desember akan mengucurkan Rp8 triliun bantuan kepada masyarakat untuk membantu agar bisa memulihkan harga-harga itu (bahan pangan)," bebernya.
Dia juga memastikan tidak akan membuka kran impor untuk komoditas yang sudah ada di Indonesia. Dia menyebut impor hanya untuk komoditas gandum dan keledai yang ketersediaannya minim di Indonesia.
"Yang engga bisa mesti kita impor. Yang kita bisa kita engga impor. Misalnya gandum, kita kan engga ada. Kedelai juga kita engga bisa, sehingga kita mesti beli," kata dia.
Mendag pun memastikan stok bahan pangan sampai saat masih mencukupi.
"Tapi untuk konsumsi kita cukupkan untuk dalam negeri," pungkasnya.