BPS Catat Indonesia Paling Banyak Ekspor Non Migas ke China di April 2024, Tembus USD 4,28 Miliar
China merupakan salah satu dari 3 negara yang jadi mitra dagang utama RI.
Angka ini sebetulnya mengalami penurunan sebesar 9,83 persen dibandingkan dengan Maret 2024 sebesar USD 4,75 miliar.
BPS Catat Indonesia Paling Banyak Ekspor Non Migas ke China di April 2024, Tembus USD 4,28 Miliar
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor komoditas non migas paling tinggi Indonesia mengarah ke China. Angkanya mencapai USD 4,28 miliar pada April 2024.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menjelaskan, China atau Tiongkok merupakan salah satu dari 3 negara yang jadi mitra dagang utama RI. Dua negara lainnya adalah India dan Amerika Serikat.
“Tiga negara besar tujuan ekspor adalah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat. Nilai ekspor ke tiga negara ini memberikan share sekitar 42,98 persen dari total ekspor non migas Indonesia pada April 2024," ungkap Pudji dalam Konferensi Pers, di Jakarta, Rabu (15/5).
Dia mengatakan, nilai ekspor non migas ke Tiongkok tercatat sebesar USD 4,28 miliar. Angka ini sebetulnya mengalami penurunan sebesar 9,83 persen dibandingkan dengan Maret 2024 sebesar USD 4,75 miliar.
Angka tersebut juga tercatat turun dari kinerja ekspor non migas Indonesia ke Tiongkok pada April 2023 lalu dengan USD 4,62 miliar.
"Penurunan ini utamanya didorong oleh penurunan nilai ekspor yaitu bahan bakar mineral, kemudian biji terak abu logam, serta lemak dan minyak hewan atau nabati," jelasnya.
Ekspor ke India dan Amerika Serikat
Sementara itu, nilai ekspor non migas ke India tercatat sebesar USD 1,81 miliar atau naik sebesar 2,03 persen dibandingkan dengan Maret 2024 dengan USD 1,78 miliar.
Angka tersebut tercatat juga mengalami kenaikan dari April 2023 dengan torehan ekspor sebesar USD 1,54 miliar.
India jadi satu-satunya negara tujuan ekspor Indonesia yang mengalami kenaikan, baik secara bulanan maupun tahunan.
Selanjutnya, nilai ekspor ke Amerika Serikat tercatat sebesar USD 1,75 miliar atau turun 19,89 persen dibandingkan dengan Maret 2024 sebesar USD 2,19 miliar.
Angka ini mengalami kenaikan tipis dari April 2023 dengan USD 1,57 miliar.
"Sementara untuk ke ASEAN dan Uni Eropa, nilai ekspor non migas Indonesia ke kedua kawasan tersebut mengalami penurunan secara bulanan," kata Pudji.
Ekspor Indonesia ke wilayah Uni Eropa tercatat sebesar USD 1,24 miliar. Angka ini turun dari kinerja Maret 2024 dengan USD 1,43 miliar. Serta, lebih rendah dari April 2023 dengan USD 1,44 miliar.
Kemudian, ekspor Indonesia ke ASEAN pada April 2024 sebesar USD 3,35 miliar.
Angka ini turun dari Maret 2024 dengan USD 3,49 miliar. Namun, lebih tinggi dari April 2023 sebesar USD 3,15 miliar.