24 Ribu Ton Beras Impor dari Vietnam Tiba di Indonesia
Salah satu kapal yang membawa beras impor ini bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Kamis (12/10).
Salah satu kapal yang membawa beras impor ini bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Kamis (12/10).
24 Ribu Ton Beras Impor dari Vietnam Tiba di Indonesia
24 Ribu Ton Beras Impor dari Vietnam Tiba di Indonesia
Sebanyak 24 ribu ton beras dari Vietnam tiba di Indonesia. Beras yang diimpor Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) ini tiba di 17 pelabuhan wilayah Indonesia.
Salah satu kapal yang membawa beras impor ini bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Kamis (12/10).
"Hari ini yang bersamaan ada 17 pelabuhan di seluruh wilayah Indonesia yang sedang bongkar muat seperti sekarang ini," kata Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (12/10).
Budi menjelaskan sebelum berangkat dari Vietnam, ribuan ton beras tersebut telah melalui serangkaian proses untuk memastikan kualitas dan keamananya.
Sehingga, setibanya di Indonesia, beras-beras tersebut sudah aman untuk masuk gudang Bulog.
merdeka.com
"Beras impor dari negara asal yang masuk ke gudang Bulog itu sudah melalui beberapa kali proses pemeriksaan. Jadi yang ada di gudang-gudang BULOG sudah sangat dipastikan aman semuanya," kata Budi menerangkan.
Sebagai informasi, di negara asalnya beras impor tersebut dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu oleh Surveyor Independent.
Kemudian setelah sampai di Indonesia dilakukan pemeriksaan lagi oleh Badan Karantina Indonesia.
Mulai dari karantina, pengecekan mutu baik secara kualitas dan kuantitas, hingga keamanan dan kesehatan beras tak luput diperiksa juga.
"Kita hati-hati banget berkaitan dengan kualitas harus ada pemeriksaan di sana jaminan di sana kualitasnya beras ini sesuai dengan permintaan kita," kata Budi.
Sebagaimana diketahui, saat ini harga beras di tingkat konsumen masih tinggi dari kondisi sebelum-sebelumnya. Dalam rangka meredam mahalnya harga beras, Budi bilang Bulog siap menambah cadagan beras dengan cara impor.
Mengingat dalam kondisi demikian pemerintah juga perlu memperkuat stok cadangan beras.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati Badan Karantina Indonesia M. Adnan menegaskan semua barang yang masuk ke Indonesia telah melalui serangkaian proses pemeriksaan.
Mulai dari administrasi, kesehatan dan keamanan pangan, termasuk impor beras yang dilaksanakan oleh Bulog.
"Semua kapal impor yang tiba termasuk impor beras ini harus diperiksa dulu oleh Badan Karantina Indonesia, setelah dinyatakan aman baru bisa dibongkar seperti kapal beras vietnam yang kita saksikan sekarang ini,"
kata Adnan.