Dirut Bulog: Pelemahan Kurs Rupiah Buat Biaya Impor Beras dan Jagung Membengkak
Perhitungan asumsi dolar dalam perhitungan biaya Bulog menggunakan asumsi dasar Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Melansir dari Bloomberg, Kamis (25/4), kurs Rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp16.187.
Dirut Bulog: Pelemahan Kurs Rupiah Buat Biaya Impor Beras dan Jagung Membengkak
Dirut Bulog: Pelemahan Kurs Rupiah Buat Biaya Impor Beras dan Jagung Membengkak
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi mengakui pelemahan kurs Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) atau USD berdampak kepada penugasan impor beras dan jagung.
Melansir dari Bloomberg, Kamis (25/4), kurs Rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp16.187.
"Dampaknya kalau terjadi peningkatan Dolar atau pelemahan Rupiah maka karena itu langsung. Kalau kursnya naik 10 persen maka total kebutuhan biaya untuk membayar impor naik 10 persen. Itu langsung sifatnya," kata Bayu dalam acara Halal Bihalal Perum Bulog, Jakarta, Kamis (25/4).
Dia menjelaskan di tahun 2024, perhitungan asumsi dolar dalam perhitungan biaya Bulog menggunakan asumsi dasar Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
"Jadi Snda bisa melihat perbedaan antara doral riil dengan asumsi APBN, disitulah terjadinya kenaikan biaya bulog," imbuhnya.
Melihat dampak tersebut, pihaknya mengusung aspirasi kebijakan stabilisasi pangan jangka panjang untuk juga mengelola risiko-risiko, seperti pelemahan Rupiah ini.
"Kalau kita punya program stabilisasi jangka panjang, risiko kurs sebenarnya paling tidak sedikit diredam dengan menggunakan kontrak pembelian jangka panjang, saya tidak hanya mengatakan untuk impor tapi dalam negeri juga. itu pentingnya kita punya kebijakan jangka panjang," jelas Dirut Perum Bulog.