Demokrat usung Agus-Sylviana, Hayono Isman malah dukung Ahok-Djarot
Demokrat usung Agus-Sylviana, Hayono Isman malah dukung Ahok-Djarot. Hayono menegaskan deklarasi yang dilakukannya sebagai seorang pribadi, bukan sebagai anggota Dewan Pembina Partai Demokrat maupun sebagai Ketum Kosgoro. Ia berharap perbedaan sikapnya dengan partai tidak akan menjadi masalah.
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hayono Isman, memutuskan mendukung pasangan Ahok - Djarot di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang. Sikapnya ini bertentangan dengan partainya sendiri yang mencalonkan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni bersama anggota poros Cikeas lainnya yakni PKB, PAN, dan PPP.
Menurut Hayono, Ahok - Djarot merupakan pasangan harmonis. Dia meyakini pencalonan keduanya bukan sekadar untuk memperebutkan kekuasaan.
"Rakyat DKI butuh kepemimpinan model Ahok. Yang saya lihat secara konkret beliau tidak hanya melayani dengan hati, tapi beliau membangun sistem pelayanan yang hebat sehingga berpeluang besar memberantas korupsi dan menghargai kerja keras birokrasi DKI Jakarta," ujarnya dalam jumpa pers di Posko Muda Mudi Ahok, Gedung Djakarta Theater, Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (24/9) pagi.
Dia menilai, dari ketiga pasangan yang akan bertarung di Pilgub 2017, hanya Ahok - Djarot lah yang menurutnya sudah siap. Pasangan lain terkesan dipilih secara mendadak, termasuk Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni yang diusung oleh Partai Demokrat.
"Harus saya katakan secara jujur yang siap hanya Ahok. Yang lain kesannya dadakan, tidak dipersiapkan dengan baik. Saya anggota Dewan Pembina Partai Demokrat tapi saya baru tahu nama Agus Harimurti diajukan. Saya berusaha memahami ini, masalahnya dalam suasana keterdesakan atau emergency. Tapi partai politik bertanggung jawab menghadirkan calon pemimpin secara profesional, tidak boleh dadakan," lanjutnya.
Hayono menegaskan deklarasi yang dilakukannya sebagai seorang pribadi, bukan sebagai anggota Dewan Pembina Partai Demokrat maupun sebagai Ketua Umum Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro). Ia berharap perbedaan sikapnya dengan partai tidak akan menjadi masalah.
"Rakyat Jakarta membutuhkan gubernur yang siap bekerja, bukan yang baru dalam konsep dan teori. Dengan demikian pilihan saya jatuh pada pasangan ini (Ahok - Djarot). Saya hadir sebagai pribadi. Tidak ada masalah bagi saya berbeda dengan partai saya. Sampai hari ini saya masih anggota Partai Demokrat walaupun pada pilpres kemarin saya berbeda sikap," tutupnya.
Baca juga:
Pupusnya mimpi Sekda Saefullah ramaikan Pilgub DKI
Keakraban Agus-Sylviana jalani tes kesehatan di RS Mintohardjo
Adu strategi antara Megawati, SBY dan Prabowo di Pilgub DKI
Lelah usai lobi politik, Anies-Sandi minta tes kesehatan siang nanti
Gaya santai Ahok-Djarot jalani tes kesehatan di RS Mintohardjo
Jalani tes kesehatan bareng Sylviana, Agus minta doa agar lancar
Mau diperiksa kesehatan, Ahok bilang 'puasa ngomong'
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.