Di debat capres, Jokowi dan Prabowo harus hati-hati ungkap data
Sebab, jika keliru dalam menyebutkannya maka akan menjadi sasaran empuk bagi lawannya.
Direktur Soegeng Sarjadi School of Goverment (SSSG), Fadjroel Rahman mengatakan, dua pasang capres-cawapres harus hati-hati dalam mengungkap data saat debat capres berlangsung. Utamanya saat menyebut angka dan nilai.
Sebab, jika keliru dalam menyebutkannya maka akan menjadi sasaran empuk bagi lawannya. Dia mencontohkan, pernyataan capres Prabowo Subianto mengenai jumlah kabupaten di Indonesia saat debat terbuka capres-cawapres pertama.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi saat bertemu? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan. "Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029.
-
Apa yang di lakukan Prabowo saat mendampingi Jokowi dalam rapat? Ini setiap rapat ada rapat internal rapat-rapat terbatas, Pak Prabowo selalu mendampingi pak Presiden," kata Budi, saat diwawancarai kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/3).
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
"Berapa jumlah kabupaten atau kota 500 itu bohong. Masa mau jadi presiden itu kalau sudah dalam kelompok debat, mengutip angka salah jadi sasaran paling empuk. Mau pimpin kabupaten kota yang mana kalau cuma 500. Yang benar 845," ungkap Fadjroel di Media Center Jokowi-JK, Jl Cemara nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/6).
Fadjroel menilai, pada debat kedua yang akan diadakan pada Minggu (15/6) mendatang pasangan Jokowi-JK akan lebih tenang. Sebab, mereka akan menggunakan pengalaman kerjanya sebagai materi dalam diskusi.
"Tenang saja, sampaikan apa yang sudah dikerjakan, sudah, itu sikap Jokowi menyampaikan pikiran sederhana. Sedangkan Prabowo-Hatta akan bekerja dan Jokowi-JK telah bekerja, selesai. Itu perbedaan. Debat lima kali yang kelihatan itu aja," tegasnya.
Dia mengungkapkan, perbedaan Jokowi dan Prabowo dalam empat debat selanjutnya akan sangat terlihat. Jokowi sudah melakukan pekerjaan secara nyata di Solo dan Jakarta, sedangkan Prabowo baru merencanakan.