Di Deklarasi Alumni Jabar Ngahiji, Jokowi Sebut Pimpin RI Butuh Pengalaman
Dia menilai, banyak orang yang tidak menyadari bahwa Indonesia mempunyai penduduk sebanyak 260 juta yang tersebar di berbagai wilayah. "Saya beruntung sekali memiliki pengalaman mulai dari bawah wali kota dua periode gubernur dan presiden," katanya.
Capres Joko Widodo (Jokowi) menilai, Indonesia terlalu luas dan kompleks untuk dikelola oleh orang yang tak punya pengalaman dalam memimpin negara. Capres nomor urut 01 itu mengklaim, dirinya beruntung sudah pernah dipercaya mengelola daerah hingga menjadi presiden satu periode.
Hal itu ia sampaikan saat menghadiri deklarasi dukungan dari kelompok alumnus perguruan tinggi yang mengatasnamakan 'Alumni Jabar Ngahiji' di Monumen Perjuangan, Kota Bandung, Minggu (10/3).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa usulan PKS untuk Presiden Jokowi terkait capres 2024? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
Dia menilai, banyak orang yang tidak menyadari bahwa Indonesia mempunyai penduduk sebanyak 260 juta yang tersebar di berbagai wilayah. "Saya beruntung sekali memiliki pengalaman mulai dari bawah wali kota dua periode gubernur dan presiden," katanya.
"Jadi perlu saya ingatkan dengan negara sebesar Indonesia tidak mudah. Jadi jangan diberikan kepada yang belum berpengalaman. Hati-hati, 260 juta (penduduk) adalah tanggung jawab kita. Kalau diberikan kepada yang belum berpengalaman bagaimana jadinya?" sambungnya.
Kompleksitas Indonesia itu terdiri dari banyak hal. Masalah yang ada di berbagai daerah ia katakan berbeda. Belum lagi, cara menginformasikan sesuatu kepada masyarakat pun harus disesuaikan dan melalui pendekatan yang berbeda sesuai daerahnya.
"Jangan dipikir mudah, gampang menguasai masalah yang ada di setiap provinsi kabupaten itu berbeda-beda karena informasi berbeda-beda, berbeda adat tradisi," terangnya.
Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan program pendidikan dalam kartu Indonesia Pintar (KIP) kuliah. Latar belakang program itu ia akui datang karena banyak yang kesulitan mengakses pendidikan ke jenjang kuliah.
KIP ini ia janjikan mulai beroperasi pada tahun depan. Dan aksesnya tidak untuk kuliah di dalam negeri juga, tapi bisa digunakan untuk sekolah di luar negeri.
"Kenapa kita berikan karena saya merasakan sendiri mau sekolah sulit mau kuliah makin sulit. Ini kita desain dan dikeluarkan tahun depan. Tidak hanya (berlaku) dalam negeri tapi di luar (negeri)," katanya.
Selain itu, dalam lima tahun ke depan ia akan fokus membangun sumber daya manusia (SDM). Joko Widodo sesumbar Indonesia tidak lagi berstatus negara menengah.
"Hitungan kita tahun 2040-2045 kita akan masuk jajaran empat negara dengan ekonomi terkuat di dunia. Tapi dengan syarat terpenuhi. Infrastruktur dijalankan, sehingga bisa melompat, menjadi negara yang maju," imbuhnya.
Sementara itu, Wakil ketua pelaksana acara deklarasi, Febrianto mengatakan, deklarasi dukungan itu datang dari 20 ribu orang alumnus berbagai universitas, seperti ITB, Unpad, UPI, UIN, Unisba, Unpar dan lain-lain.
Dia berharap, dukungan dari pihaknya tidak membuat suhu politik di Jawa Barat memanas. Maka dari itu, konsep acara yang dibuat lebih banyak hiburan dan menyembuhkan Indonesia dari penyakit hoaks yang dinilainya mengancam persatuan.
"Yang kita pengen sampaikan, mari bersatu bersatu meski berbeda. Toleransi saat ini kami pandang sedang cedera. Maka kita mengajak masyarakat kembali ke kewarasan," terangnya.
Di tempat yang sama, Lukman Nur Hakim menjelaskan, usai deklarasi semua individu yang tergabung akan membantu menyosialisasikan program Capres Joko Widodo beserta capaiannya selama satu periode.
"Caranya blusukan door to door, tapi ada baksos juga selama masa kampanye sebelum minggu tenang akan full. Baksos seperti pengobatan gratis dari alumnus kedokteran Unpad," terangnya.
Baca juga:
Gerakan Murabbi untuk Tangkal Hoaks dan Kampanye Hitam yang Serang Jokowi
Jokowi: Terowongan Nanjung 15 Tahun 'Dikoja-kaji', Sekarang Kita Kerjakan
Erick Thohir: Bisa Mengurus Keluarga, Salah Satu Ciri Orang Bisa Urus Negara
Ditemani Menteri PUPR, Jokowi Memulai Kunker Jabar di Kabupaten Bandung
Lupakan Seteru Lama, Khofifah, Soekarwo, dan Gus Ipul Bersatu dukung Jokowi
Jelang 40 Hari Pilpres, Jokowi Minta Pendukungnya Militan Lawan Fitnah dan Hoaks
Ribuan Alumni SMA di Yogyakarta Deklarasi Dukung Jokowi-Ma'ruf