Di depan tokoh Islam, Yusril pede bisa atasi masalah Jakarta
Dia menyatakan tak akan mengikuti langkah Ahok yang menggusur rumah-rumah warga.
Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra menyambangi Dewan Dakwah Islam Indonesia untuk menyampaikan program-program unggulannya jika terpilih menjadi gubernur. Di hadapan mereka, Yusril menyebut ada beberapa permasalahan Jakarta yang belum terselesaikan.
"Persoalan Jakarta banyak jadi belum terselesaikan. Masalah Jakarta ini masalah yang akut seperti banjir, sampah dan permukiman kumuh," ucap Yusril, di Dewan Dakwah Islam Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (26/4).
Dia menjelaskan, masalah-masalah tersebut akan segera ditanganinya jika terpilih sebagai gubernur. Salah satunya adalah dengan menggandeng daerah-daerah penyangga untuk bekerja sama.
"Masalah banjir tidak akan selesai kalau tidak ada kerja sama antara dua pemerintahan yaitu Jakarta dan Jawa barat (Bogor). Permasalahan sampah harus kerja sama antar Bekasi dengan Jakarta. Jadi harus ada koordinasinya antara Gubernur Jakarta dan Gubernur lainnya. Sedangkan masalah permukiman kumuh, kita harus benahi, bukannya disuruh pindah (gusur)," kata dia.
Dia menjelaskan, kawasan kumuh harus dipertimbangkan keberadaannya dari aspek sejarah, salah satunya Luar Batang.
"Saya harus mempertimbangkan aspek sejarahnya kampung-kampung tersebut. Bagi saya aspek sejarah harus kita pertahankan seperti makam luar Batang. Di situ ada makam penyebar Islam, kita hormatilah. Kultur masyarakat juga perlu dipertahankan, kenapa kita tidak benahi rumah-rumahnya? Kita bikin bersih. Bangun misalnya 6 lantai dengan di bawahnya nanti ada pasarnya," ucapnya.
Terkait permasalahan Jakarta yang dinilai akut oleh Yusril, dia menyatakan dirinya akan mengatasi sampah di ibu kota. Dalam mengatasi sampah, dirinya sudah memiliki ide agar masyarakat bisa peduli dengan sampah.
"Saya punya ide untuk membeli sampah masyarakat. Nanti Masyarakat bisa mengumpulkan sampah di rumahnya. Kemudian dikelompokkan, mana sampah yang organik dan anorganik. Mana sampah plastik, kertas, kaca, mana sampah dari sisa makanan, sayuran, buah. Makin banyak sampah, kita beli. Dengan begitu kan tidak ada orang yang buang sampah sembarangan. Warga sayang buang sampah sembarangan, lebih baik dikumpulkan dan dijual," tuturnya.
Maka dari itu dia berharap Jakarta sebagai kota Kosmopolitan modern tetapi tetap religius dan menjadi kota yang produktif. "Saya menginginkan semua kebudayaan ada di sini (Jakarta). Jadi ke depan yang saya bayangkan kota yang kosmopolitan modern tapi tetap religius dan menjadi kota yang tetap produktif," ucapnya.
Bahkan dia juga menambahkan jika dirinya terpilih menjadi Gubernur DKi Jakarta 2017, Yusril tidak berkeinginan adanya Pemerintah Daerah. Jadi hanya Pemerintah pusatlah yang memiliki kewenangan dalam sudut tata negara.
"Saya juga pikirkan ke depan, Jakarta tak ada lagi pemerintah daerah. Jadi pemerintah pusat yang bertanggung jawab kepada Jakarta. Jadi tidak Ada tabrakan kewenangan dalam sudut tata negara, Jakarta sebagai ibu kota tapi punya pemerintahan daerah. Bagi saya membenahi negara mau tidak mau harus dimulai dari ibu kotanya," katanya.
Dengan percaya diri, Yusril mengaku optimis dapat maju dalam Pilgub DKI 2017 mendatang. "Saya optimis untuk maju Cagub DKI Jakarta di Pilkada 2017 ini," tutupnya.
Baca juga:
Yusril klaim didukung 30 kursi namun masih tunggu keputusan Megawati
Minta kasus Ongen dihentikan, Yusril sebut tempat kejadian tak jelas
Yusril: Foto Jokowi dan Nikita #papadoyanlonte dianggap porno?
Ahok soal Rustam: Cuma bercanda, dia tak ada hubungan sama Yusril
Deretan anak buah yang dipermalukan Ahok di depan umum
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Kapan Yusuf Mannagalli Parawansa lulus dari Fakultas Kedokteran UB? Yusuf lulus dari Fakultas Kedokteran UB pada tahun 2019 silam.
-
Apa yang Yusuf Mannagalli Parawansa lakukan saat kuliah? Ia tak malu memasang rengkek di motornya demi membawa barang dagangannya.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.