Pernah Lihat Atap Gedung Bertuliskan Allah di Jalan Simatupang Jaksel? Ternyata ini Isi di Dalamnya
Potret isi dari puncak gedung menara 165 yang sangat ikonik di Jakarta Selatan.
Potret isi dari puncak gedung menara 165 yang sangat ikonik di Jakarta Selatan.
Pernah Lihat Atap Gedung Bertuliskan Allah di Jalan Simatupang Jaksel? Ternyata ini Isi di Dalamnya
Bagi orang yang sering melintas di kawasan Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan pasti sudah tidak asing dengan Gedung Menara 165.
Gedung tersebut sangat ikonik karena terdapat lafadz Allah pada puncak menaranya. Ternyata, penyematan asma Allah pada menara itu ada alasannya. Belum lama ini, isi dari puncak menara gedung berlafadz Allah itu terungkap. Simak ulasan selengkapnya:
Isi Menara 165 Berlafadz Allah
Melansir dari akun Tiktok @siti_nrlla, membagikan potret puncak Gedung Menara 165 yang berlafadz Allah.
Ternyata, di balik lafadz Allah yang ada di puncak gedung, terdapat sebuah masjid dengan nama Masjid Ar Rohim.
Lokasinya berada di lantai 27 sehingga membuatnya menjadi masjid tertinggi di Indonesia dan nomor dua di dunia.
Pengunggah menyebut, jika umat Islam bisa melaksanakan sholat di tempat tersebut sembari menikmati pemandangan Jakarta dari ketinggian.
Masjid di puncak menara 165 itu dibuka untuk umum.
Sehingga siapa saja bisa beribadah di tempat tersebut.
Gedung Menara 165 Penuh Filosofi
Berdasarkan informasi, pengambilan angka 165 untuk nama gedung memiliki filosofi religi yang kental. Angka satu diambil sebagai representasi tauhid umat Islam. Kemudian, angka enam merupakan representasi dari Rukun Iman dan diwujudkan dalam bentuk mahkota bersegi enam (Hexagon) yang terletak di puncak gedung.
Terakhir, angka lima adalah representasi dari rukun Islam.
Adapun perwujudannya ialah bentuk tiang pada empat buah mahkota disudut gedung dan tiang pada pusat mahkota.
Selain itu, di luar masjid jumlah lantai dalam gedung tersebut juga melambangkan 25 Nabi.
Jumlah Lantai Dalam Gedung
Menara 165 memiliki luas tanah sekitar 9.660 meter persegi.
Gedung ini terdiri atas 24 lantai perkantoran, 1 lantai puncak sebagai masjid, 3 lantai basement, dan 4 ballroom berkapasitas 1.000 orang.
Masa pembangunan gedung ini sendiri memakan waktu sampai delapan tahun dan menghabiskan biaya lebih dari Rp300 miliar. Pembangunan awal Menara 165 dicetuskan pada tahun 2005 oleh sejumlah alumni Training Emotional Spiritual Quotient (ESQ).