Kisah Masjid Perahu di Tebet yang Tersembunyi, Desainnya Unik dan Bikin Nyaman Beribadah
Keberadaan masjid ini jarang diketahui karena tersembunyi di antara gedung pencakar langit.

Keberadaan masjid ini jarang diketahui karena tersembunyi di antara gedung pencakar langit.

Kisah Masjid Perahu di Tebet yang Tersembunyi, Desainnya Unik dan Bikin Nyaman Beribadah
Sebuah masjid di wilayah Tebet, Kota Jakarta Selatan memiliki desain yang unik. Desainnya menyerupai perahu, dengan detail mirip aslinya. Rumah ibadah ini diketahui bernama Masjid Agung Al Munada Darussalam Baiturrahman.
Hingga sekarang rumah ibadah ini masih belum banyak diketahui, karena keberadaannya tersembunyi di antara gedung-gedung tinggi. Persisnya, masjid perahu ini berada di Jalan Raya Menteng Pulo, Kelurahan Menteng Dalam.
Bagi yang ingin beribadah atau menikmati keindahan arsitekturnya, disarankan memarkir mobil di pinggir jalan, karena letak bangunan masjid berada di dalam sebuah gang. Untuk mengaksesnya, bisa melalui gapura masjid di Jalan Cassablanca, atau Jalan Menteng Pulo Atas dengan memasuki gang sempit.

Intip keunikan Masjid Perahu yang ikonik.
Foto: Youtube Jalan Plesiran
Dibangun Pada 1963
Mengutip majalah digital Pemprov DKI Jakarta, Masjid Perahu ini rupanya sudah ada sejak sejak 1963. Kala itu pembangunannya dilakukan oleh seorang tokoh agama setempat bernama KH Abdurrahman Masum dengan konsep yang berbeda dari kebanyakan masjid.

Bentuk perahu ini dibuat bukan tanpa alasan. Menurut kisahnya, si empunya dahulu sangat mengagumi sosok Nabi Nuh AS.
Dahulu, Nabi Nuh AS menyelamatkan umat Islam dari bencana banjir besar. Nabi Nuh membawa umat muslim menggunakan perahu besar yang mampu menerjang banjir besar.
Perahunya Jadi Tempat Berwudu
Bangunan perahu sebenarnya bukan area utama untuk melaksanakan ibadah salat. Perahu hanya difungsikan sebagai tempat berwudu bagi jemaah yang baru datang, termasuk kamar mandi.
Bangunan utama masjid terdapat di sisi perahu, dengan ukuran 8x5 meter sebanyak satu lantai. Sedangan untuk perahunya dibangun dengan dua lantai, dengan lantai atas untuk para musafir yang ingin beristirahat.
Bangunan menyerupai perahu inilah yang kemudian menjadi ikon dari masjid tersebut. Tak sedikit juga jemaah yang mengabadikan gambar di sekitar area perahu.
Foto: Youtube Jalan Plesiran

Gaya Bangunannya Klasik
Untuk bangunan utama, desain ala tahun 1960-an masih benar-benar terasa. Terlihat dari atapnya yang bulat dan berundak sebagai ciri khas budaya setempat.
Ornamen jendela dan pintunya juga berukuran besar yang lazim digunakan oleh bangunan mewah di masa itu.
Ornamen jendela dan pintunya juga berukuran besar yang lazim digunakan oleh bangunan mewah di masa itu.
Warna cat yang didominasi putih dan krem emas membuat nuansa tenang masih terasa, dan membuat siapapun khusyuk dalam melaksanakan ibadah.
Terdapat Al Quran Raksasa
Mengutip Youtube Jalan Plesiran, di sudut bangunan utama masjid terdapat benda koleksi berupa Al Quran raksasa.
Ukurannya berkali-kali lipat dari biasanya yakni 2x1 meter, dengan ketebalan total mencapai 30 cm. Terdapat ornamen batu akik dengan jumlah yang cukup banyak.
Al Quran tersebut jadi salah satu daya tarik utama Masjid Agung Al Munada Darussalam Baiturrahman, yang merupakan destinasi religi di wilayah Tebet.
