Diberitakan Bakal Digantikan oleh Ahok, Ma'ruf Amin Nilai Analisa Aneh
alon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin menanggapi santai adanya pemberitaan surat kabar yang menyebut dirinya akan digantikan oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok jika Jokowi kembali menang di Pemilihan Presiden 2019. Ma'ruf tak ambil pusing.
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin menanggapi santai adanya pemberitaan surat kabar yang menyebut dirinya akan digantikan oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok jika Jokowi kembali menang di Pemilihan Presiden 2019. Ma'ruf tak ambil pusing.
"Itu mungkin orang ngelamun itu ya. Orang mengandai," kata Ma'ruf di Rumah Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (16/2).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Siapa saja yang ikut dalam pemotretan Natal 2023 bersama Ahok dan Puput? Ahok menunjukkan keserasiannya dengan sang istri, Puput, serta kedua anak mereka, Yosafat dan Sarah. Setiap potret memperlihatkan keintiman dan kebahagiaan, tak hanya antara Ahok dan Puput, namun juga dengan kedua anaknya serta sang ibunda yang tak pernah absen dari pemotretan.
-
Kapan Wapres Ma'ruf menjadi Plt Presiden? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 12 tahun 2024 tentang penugasan Wakil Presiden untuk melaksanakan tugas presiden hingga 6 Maret 2024.
Menurutnya, wakil presiden tidak bisa serta merta diganti. Karena itu dia menganggap pemberitaan tersebut hanya mengandai-andai dan tidak berbasis fakta. Mantan Rais Aam PBNU ini meminta media massa tidak menampilkan pemberitaan yang tak benar. Sebab, dikhawatirkan dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab.
"Proses tidak semudah itu. Ada mekanismenya konstitusi, diatur ya sehingga tidak orang mau begini memang maunya siapa, itu ada mekanisme," ungkapnya.
"Kalau itu orang-orang berandai-andai diberitakan, waduh itu banyak sekali pengandaiannya itu ya. Yang aneh-aneh itu bisa (muncul). Nah pers sebaiknya tidak berandai-andai," ucapnya.
Sebelumnya, Pemimpin Redaksi Indopos Juni Armanto memberikan klarifikasi terkait pemberitaan artikel "Ahok Gantikan Ma'ruf Amin?". Juni merasa kecolongan lantaran tidak memperkirakan laporan tersebut dipermasalahkan oleh Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf.
Juni mengaku, awalnya hanya membuat bantahan terhadap isu yang beredar di media sosial. Lantas, pihaknya meminta bantahan dari politisi pendukung pasangan calon presiden nomor urut 01.
"Karena secara pemberitaan sebenarnya kita mencoba mengklarifikasi. Grafis itu, wartawannya sudah tau nih ada polemik, viral di medsos terus kita angkat di beritacetak melalui konfirmasi ke pihak TKN dengan PDIP dengan pengamat," ujarnya kepada wartawan, Jumat (15/2).
Juni mengaku berita tersebut telah melalui proses redaksi sampai diterbitkan pada 13 Februari 2019. Isinya diklaim sebagai bentuk bantahan dari pihak TKN. Indopos melakukan konfirmasi dari Jubir TKN Ace Hasan Syadzily dan politisi PDIP Eva Kusuma Sundari.
"Intinya sebenarnya kita memperkirakan ini hanya berita bantahan aja yang viral di medsos yang grafis ini ya," kata Juni.
Baca juga:
Ma'ruf Amin Lanjutkan Safari Politik ke Purwakarta dan Cimahi
Jokowi-Ma'ruf Klaim Sukses Ambil Alih Jawa Barat
TKN Jokowi Laporkan Media yang Muat 'Ahok Gantikan Ma'ruf Amin?' ke Dewan Pers
Cak Imin: Ma'ruf Amin Jadi Pilar Utama Politik Pak Jokowi
KH Ma'ruf Amin Ziarah ke Makam Pendiri Kabupaten Cianjur