Digoyang isu membelot, parpol pendukung solid dukung Ahok
Ada suara penolakan di internal partai pendukung Ahok.
Tiga partai pendukung bakal cagub Basuki Tjahaja Purnama, Golkar, Hanura dan NasDem tengah diterpa isu pembelotan. Beredar kabar salah satu partai akan mencabut dukungan yang akan membuat Ahok gagal maju di Pilgub DKI 2017.
Ketua tim pemenangan Ahok, yang juga politikus Golkar, Nusron Wahid, mengakui bahwa partainya tidak bulat mendukung Ahok. Dia mengatakan, ada sebagian kader yang keberatan partai berlambang beringin itu mendukung Ahok pada Pilkada 2017.
Demikian juga di internal Partai Hanura yang sempat bergejolak karena keputusan Ketua Umum Wiranto mendukung Ahok. Dua pengurus harian DPD Hanura DKI Jakarta mengundurkan diri sebagai pengurus dan kader. Mereka adalah Wakil Ketua DPD Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) Hanura DKI Jakarta, Rachmat HS dan Wakil Ketua Bidang Pembinaan Legislatif dan Eksekutif, Bustami Rahawarin.
Sementara itu, Ahok menyatakan dirinya mengalami kesialan jika ternyata dukungan yang diberikan ditarik lagi oleh partai.
"Kalau mereka (tiga partai) mengingkari kepercayaan yang kami berikan ya sudah berarti kita sial aja ditipu partai-kan. Tapi kalau politik kan jangka panjang kaya marathon dan marathon lagi," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (10/8).
Namun, kata dia, sikap partai saat ini tengah menjadi perhatian seluruh masyarakat di Indonesia. Sehingga, bila benar ada partai yang membelot, dia menyebut akan berimplikasi hingga Pilpres 2019. Mengingat, sebelumnya dirinya telah mendapatkan dukungan dari warga DKI melalui Teman Ahok.
"Andalan saya kan Teman Ahok saya bilang partisipasi masyarakat, lalu partai mendukung ya kita respect dong. Kamu mendukung ya kita respect sama-sama kasih Anda kehormatan, sama-sama kita menghargai tapi kalau dia batalin (dukungan) ya saya kira partai masa mau menodai, kalau sampai mau nekat juga ya silakan aja," tutup Ahok.
Kabar pembelotan partai pendukung Ahok ini dibantah oleh Politikus Partai Hanura Dadang Rusdiana. Dia menegaskan, partainya bersama Golkar dan NasDem tak akan menarik dukungan kepada Ahok. Sebab, kata dia, penarikan dukungan kepada Ahok ini sama saja dengan menjatuhkan integritas partai itu sendiri.
Menurut Dadang, parpol manapun tidak akan mengorbankan integritas partainya dengan cara seperti itu. "Ketiga partai ini sudah menyatakan dukungan formal, jadi tak mungkin kami mengorbankan integritas," ujar Dadang saat dihubungi, Rabu (10/8).
Dadang menilai jika sosok Ahok masih menjadi idaman bagi masyarakat DKI Jakarta. Indikatornya adalah dengan elektabilitas Ahok yang masih dianggap lebih tinggi dibandingkan siapapun bakal calon dari partai lainnya.
Hanura sudah membuat jaminan tertulis yang sudah ditandatangani oleh para partai pendukung sang petahana tersebut. Jaminan tertulis ini ditegaskan Dadang, sebagai sebuah bukti dari komitmen 3 partai tersebut. Yakni Partai Hanura, Golkar dan NasDem yang berjanji tidak akan menarik dukungan mereka kepada mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
"Sudah ada dukungan tertulis yang ditandatangani ketua umum partai, jadi tak mungkin kami berkhianat," pungkasnya.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
Baca juga:
Beda jagoan di Pilgub DKI, Hanura tetap sowan ke Gerindra
Ahok soal partai membelot: Masa partai menodai, kalau nekat silakan
Kedekatan Megawati dengan Ahok bisa bikin koalisi kekeluargaan goyah
Hanura pastikan koalisi partai pendukung Ahok solid
'Koalisi kekeluargaan antitesis kepemimpinan otoriter & anti kritik'
Sinyal Djarot tak ingin Risma ke Jakarta
Ngaku dekat PDIP, Ahok dipesankan 'jangan genit & ngomong seenaknya'
Ahok sebut Mega tetap minta jatah Wagub DKI meski tak usung dirinya