Dipanggil Jokowi ke Istana, Purnomo Diberitahu PDIP Pilih Gibran di Solo
"Iya, tadi saya di istana juga diberitahu oleh pak Jokowi, kalau yang dapat rekomendasi Gibran sama Teguh. Gi-Guh, saya bilang Giguh. Bukannya Puguh (Purnomo-Teguh) tapi Giguh,” ujar Purnomo saat dihubungi wartawan, Kamis (16/7).
PDIP bakal mengumumkan sejumlah calon kelapa daerah di Pilkada 2020, Jumat (17/6). Jelang pengumuman itu, bakal calon walikota Solo Achmad Purnomo bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana, Kamis (16/7).
Dalam pertemuan itu, Jokowi membocorkan, siapa calon PDIP di Pilkada Solo. Sekedar informasi, Purnomo dan putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka tengah berebut rekomendasi dari PDIP.
-
Apa yang sebenarnya terjadi dengan Gibran Rakabuming Raka? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, klaim Gibran Rakabuming Raka ditangkap polisi karena narkoba adalah tidak benar alias hoaks.
-
Apa tujuan dari gagasan hilirisasi yang digaungkan oleh Gibran Rakabuming Raka? Program tersebut bertujuan untuk memperluas hilirisasi yang dilakukan pemerintah, terutama dengan mempertimbangkan cadangan nikel dan timah serta potensi besar energi baru dan terbarukan di Indonesia.
-
Mengapa Gibran Rakabuming Raka mempersilakan pihak yang menggugat Presiden Jokowi? Gibran mempersilakan saja pihak-pihak yang ingin menggugat ayah kandungnya tersebut."Iya, iya silakan," ujar Gibran saat ditemui di Warakas, Jakarta Utara, Selasa (16/1).
-
Apa yang menjadi keunggulan utama Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto menurut relawan? Relawan menyebut ragam keunggulan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto. Meski masih berusia muda, Gibran diklaim paham persoalan ekonomi, transisi perekonomian berbasis digital dan beberapa perubahan tren masa kini.
-
Kapan Gibran lahir? Gibran Rakabuming Raka lahir 1 Oktober 1987.
-
Kenapa Gibran diarak keliling kampung dengan Kuda Renggong? Pawai khitan Kuda Renggong biasanya dilakukan satu hari sebelum prosesi khitan dilaksanakan.
"Iya, tadi saya di istana juga diberitahu oleh pak Jokowi, kalau yang dapat rekomendasi Gibran sama Teguh. Gi-Guh, saya bilang Giguh. Bukannya Puguh (Purnomo-Teguh) tapi Giguh,” ujar Purnomo saat dihubungi wartawan, Kamis (16/7).
Namun Purnomo mengaku tidak sakit hati atas keputusan PDIP. Meskipun sejak awal, Purnomo yang mendapat rekomendasi dari DPC PDIP Solo. Namun Gibran mendaftar lewat DPD PDIP Jateng.
Jokowi, kata Purnomo, mendapatkan informasi tersebut dari utusan DPP PDIP.
“Nggak apa, dari dulu saya kan sudah menduga akan ke arah itu. Sikonnya begitu kok,” katanya.
Purnomo menganggap wajar jika DPP memilih Gibran. Selain putra presiden, suami Selvi Ananda itu juga masih berusia muda. Sedangkan dirinya sudah tua. Menurut Purnomo, dirinya hanya bisa menebak-nebak yang belum tentu benar.
“Pertimbangan DPP apa ya saya nggak tahu. Yang diberi rekomendasi mas Gibran pertimbangannya DPP kan lebih pintar,” katanya.
Purnomo menyampaikan dirinya ke Jakarta hari ini bukan mendapat undangan atau bertemu ketua DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri, namun dipanggil presiden. Usai bertemu Jokowi ia mengaku langsung kembali ke Solo.
“Saya nggak dipanggil bu Mega. Saya dipanggil presiden kok. Dipanggil pak Jokowi langsung. Tadi pagi bertolak dari Solo naik pesawat langsung ke Jakarta. Lha pulang nggak ada pesawat ke Solo atau Yogya. Adanya ke Semarang, lha ini ke Semarang,” katanya.
Sebelumnya Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengemukakan kepergian Achmad Purnomo ke Jakarta untuk mengurus proyek Masjid Taman Sriwedari yang belum selesai dibangun.
(mdk/rnd)