Diprotes warga, Ketua KPPS merasa tertekan di TPS 17 Petamburan
Diprotes warga, Ketua KPPS merasa tertekan di TPS 17 Petamburan. Wiwin mengakui merasa tertekan saat bertugas di TPS 17, Petamburan, Jakarta Pusat. Dia mengatakan lemas lantaran diperlakukan tidak sopan oleh warga di TPS tersebut.
Ketua Kelompok Panitia Pemilihan Suara (KPPS) Wiwin mengakui merasa tertekan saat bertugas di TPS 17, Petamburan, Jakarta Pusat. Dia mengatakan lemas lantaran diperlakukan tidak sopan oleh warga di TPS tersebut.
"Saya ketakutan, dengkul saya lemas," kata Wiwin ketika di TPS 17 Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu (19/4).
Kejadian ini bermula ketika permintaan warga Petamburan bernama Berliana Sitorus yang ingin memilih di TPS 17 tanpa membawa formulir C6. Berliana yakin berhak mencoblos lantaran namanya tercantum dalam daftar pemilih tetap (DPT) pada nomor urut 223. Ia pun lantas menunjukan identitas berupa KTP.
Namun, protes kemudian berujung cekcok mulut, KTP Berliana dianggap menyalahi aturan karena belum berbentuk KTP elektronik. Padahal, masa aktif KTP warga RT 01 RW 04 ini masih berlaku hingga 2020.
Wiwin sempat menjelaskan kepada awak media, terkait terdapat warga yang dilarang melakukan hak pilihnya oleh saksi paslon nomer 3 Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Kemudian dievakuasi usai menengahi cekcok mulut antara warga pemilih dan keberatan dari saksi pasangan Anies-Sandi.
"Kalau namanya ada di DPT walaupun KTP nya sudah kedaluwarsa mereka masih bisa milih," kata Wiwin.
Tetapi warga tidak terima oleh penjelasan tersebut dan mengusir Wiwin. Tidak hanya itu warga terus-terusan menyorak-nyoraki Wiwin.
Wiwin mengatakan, warga di TPS yang juga digunakan Rizieq Syihab memilih itu pun semestinya tidak melakukan bentuk protes yang berlebihan. Keputusan yang Wiwin ambil berdasar dari aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta.
Menurut Komisioner KPU, Ilham Saputra jika pemilih mengalami intimidasi di TPU sekitar harus bisa melawan dan dilaporkan. "Laporin aja ke Bawaslu, kriminal bawa aja ke polisi. Masyarakat lawan aja dan laporkan," kata Ilham.
Berliana pun akhirnya diperbolehkan mencoblos setelah mendapat konfirmasi dari pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Administrasi Jakarta Pusat. Keputusan tersebut setelah anggota KPPS 17 dan saksi pasangan calon yang bertugas mendapatkan pemahaman.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Bagaimana cara warga Jakarta memilih pemimpin di Pilkada DKI 2017? Dengan sistem ini, warga Jakarta bisa langsung berpartisipasi memberikan suara untuk menentukan pemimpin mereka hingga 5 tahun ke depan.
Baca juga:
Di TPS tempat Ahok menang 100 persen, warga kembali antusias memilih
Tim Pemenangan Basuki-Djarot duga terjadi banyak pelanggaran di TPS
Kekompakan Anies Baswedan dan keluarga nyoblos di TPS 28
TPS tempat BJ Habibie mencoblos didatangi massa mencurigakan
Selenggarakan real count, Golkar DKI libatkan saksi di 13.034 TPS