'Ditagih janji oleh warga Jakarta, Jokowi jangan marah'
"Kan kelebihan Jokowi itu di senyumnya.Dia dipandang cool, rendah hati, jujur, tidak sombong, merakyat," kata Siti.
Pengamat Politik LIPI, Siti Zuhro mengatakan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo seharusnya tidak perlu marah dan melakukan langkah hukum untuk menggugat televisi maupun pemasang iklan televisi 'kutagih janjimu' dibeberapa stasiun televisi. Menurut dia, Jokowi seharusnya menjelaskan mengenai janji-janjinya kepada mayoritas masyarakat Jakarta yang belum dipenuhi.
"Yah tidak perlu marah. Bagaimanapun semua janji itu adalah hutang yang harus dibayar. Jadi kalau sebelumnya ketika dia melamar ada komunikasi yang intensif dan terlontar janji-janji, maka setelah dia menang dan dilantik jadi gubernur Jokowi seharusnya menjaga komunikasi itu dengan menjawab mengapa dia tidak menepati janjinya. Iklan itu kan bentuk komunikasi menagih janji Jokowi, jadi dia harus jawab," ujar Siti saat dihubungi, Selasa (1/4).
Siti menduga dan sudah mengingatkan sejak awal, serangan terhadap Jokowi akan intensif dari rival-rival yang tentunya akan mencari sisi yang bisa dijadikan komoditas politik. Namun sayang, kritik yang bertujuan untuk mengingatkan ini malah dibantah dan yang mengkritik selalu dituduh sebagai pihak yang tidak menyukai Jokowi.
"Pemenuhan janji ini termasuk isu seksi. Ini kan harusnya diantisipasi dari awal dan direspons dengan cepat dan baik supaya tidak berkembang liar. Saya termasuk orang yang setuju Jokowi jadi gubernur, tapi ketika saya sampaikan kritik untuk berhati-hati malah dituduh sebagai orang yang anti Jokowi. Makanya kalau diingatkan jangan marah," tegas dia.
Menurut Siti, pihaknya sering mengingatkan bahwa dalam pemerintahan ada etika yang harus dijaga. Oleh sebab itu, dia menyesalkan ketika Jokowi menyatakan siap untuk menerima mandat sebagai capres dari PDIP di Pilpres 2014.
"Harusnya kan dia bisa menjelaskan alasan pencalonan dirinya meski menjadi presiden adalah hak warga negara, tetap dia tetap harus mengemukan alasannya karena dia dipilih oleh rakyat secara langsung. Masak ketika mau jadi presiden, masyarakat DKI yang sudah memilihnya ditinggalkan begitu saja. Harusnya kan dia bisa pamit dan berterima kasih pada masyarakat Jakarta yang telah mempercayainya dan menjelaskan karena desakan masyarakat luas. Jokowi harusnya mengerti basa basi," imbuhnya.
Dia menyarankan untuk tidak perlu mengambil langkah hukum dan marah akan iklan tersebut. "Gak usah marah, kan kelebihan Jokowi itu di senyumnya.Dia dipandang cool, rendah hati jujur, tidak sombong, merakyat. Masyarakat kan jadi bertanya nantinya kok sekarang tidak lagi seperti itu," pungkasnya.
Sebelumnya, Jokowi mempertimbangkan untuk menempuh jalur hukum terkait iklan 'Kutagih janjimu' yang menyerang dan menyudutkannya. Menurut Jokowi, iklan tersebut jelas menyudutkannya.
"Kita sedang diskusikan mengenai iklan itu. Kita juga akan pertimbangkan ambil langkah hukum," ujar Jokowi usai makan siang di kawasan Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (29/3).
Jokowi menyayangkan maksud pemasangan iklan itu. Menurutnya iklan itu tidak memberikan edukasi, melainkan menumbuhkan nilai negatif.
"Pertama, itu negative campaign, kedua, iklan itu menggunakan wajah saya tanpa izin," tegasnya.
Terkait iklan yang hanya muncul di stasiun televisi milik MNC Group, Jokowi juga meyakini kalau iklan tersebut dibuat oleh pemilik MNC yang saat ini menjadi bakal cawapres Partai Hanura, Hary Tanoesoedibjo.
"Sudah jelas itu (dibuat Hary Tanoe), jelas, kan cuma di grup dia (Harry Tanoe) saja," pungkas Jokowi.