Djarot ke Ahok: Mas kalau turun diam-diam saja tidak apa-apa
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama masih belum terbuka dengan agenda kampanyenya. Ternyata keputusan tersebut memiliki alasan tertentu hingga akhirnya mantan Bupati Belitung Timur itu melakukan kampanye seperti itu.
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama masih belum terbuka dengan agenda kampanyenya. Ternyata keputusan tersebut memiliki alasan tertentu hingga akhirnya mantan Bupati Belitung Timur itu melakukan kampanye seperti itu.
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat mengatakan kampanye tidak harus dilakukan secara ramai-ramai. Dia menilai, ada salah pengertian selama ini tentang pengertian dari kampanye.
"Salah kaprah karena hanya secara sempit mengartikan kampanye itu identik dengan blusukan. Kalau tidak blusukan berarti tidak kampanye, kan bukan begitu," katanya di Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (16/3).
Mantan Wali Kota Blitar ini menjelaskan, metode kampanye yang digunakan pada putaran pertama ternyata kurang efektif bagi Basuki atau akrab disapa Ahok itu. Sehingga aspirasi dari warga tidak sepenuhnya dapat terserap, mengingat banyak yang meminta foto dan mengajak bersalaman.
"Nah saya sudah ngomong (ke Ahok) kalau begitu 'mas kalau turun diam-diam saja tidak apa-apa. Lebih enak, lebih tenang'," terangnya.
Djarot menambahkan, dengan penjelasan tersebut maka kampanye yang dilakukan oleh Ahok itu senyap. Menurutnya, selama ini mantan Bupati Belitung Timur itu tetap berkampanye meski jarang dipublikasi wartawan.
"Kampanye itu harus ramai-ramai begitu ya? Hura-hura begitu ya? Kok sunyi senyap, enggak ada. Kalau mau sunyi senyap tidur, enggak ada kita enggak ada senyap-senyapan," tutupnya.