DPD Golkar, Hanura dan PDIP Bentuk 'Koalisi Pancasila' di Pilgub Jawa Barat
DPD Golkar, Hanura dan PDIP Bentuk 'Koalisi Pancasila' di Pilgub Jawa Barat. Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP menyatakan diri sepakat membentuk koalisi jelang pemilihan Gubernur Jawa Barat pada Juni Tahun 2018 mendatang.
Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP menyatakan diri sepakat membentuk koalisi jelang pemilihan Gubernur Jawa Barat pada Juni Tahun 2018 mendatang.
Ketiga partai berbasis nasionalis tersebut menamakan bentuk kerjasama yang dibangun dengan nama 'Koalisi Pancasila'.
Hal ini ditegaskan oleh Ketua DPD PDIP Jawa Barat TB Hasanuddin dalam jumpa pers di Kantor DPD PDIP Jawa Barat, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung pada Jumat (13/10) siang tadi.
"Kita sudah sepakati ini. Hanura pernah bertemu dengan kita. Sebelumnya Partai Golkar juga. Kita sepakat berkoalisi baik di Kabupaten/Kota maupun di Pilgub Jabar. Kita namakan koalisi ini 'Koalisi Pancasila'," jelas Anggota DPR RI tersebut.
Meski sudah memantapkan diri di tingkat Provinsi Jawa Barat, diakui TB Hasanudin, poros koalisi ini harus melapor terlebih dahulu ke DPP masing-masing partai. Minggu depan, menurut dia, pelaporan ini akan dilakukan dalam rangka fiksasi di tingkat DPP.
"Hasil dari pertemuan ini akan kita laporkan ke DPP masing-masing. Biarkan DPP masing-masing yang menentukan, apapun hasilnya, kami di tingkat daerah siap memenangkan Pilgub Jawa Barat," katanya menambahkan.
Di tempat yang sama, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, konstelasi koalisi yang saat ini dibangun bukan atas dasar kepentingan politik. Menurut dia, kesamaan platform ideologi menjadi dasar utama yang mempertemukan ketiga partai ini untuk berjuang demi kesejahteraan masyarakat Jawa Barat.
"Ukurannya bukan hal yang bersifat politik. Kita membangun koalisi ideologis. Kita tidak ingin sebuah koalisi ini hanya sekadar simbol, harus substantif demi kesejahteraan rakyat Jawa Barat. Makanya kita beri nama Koalisi Pancasila," tutur Dedi.
Meski tidak dihadiri oleh Partai Hanura, namun Sekretaris DPD PDIP Jawa Barat Abdy Juhana mengatakan, Partai yang di Jawa Barat dibesut oleh mantan Bupati Garut Aceng Fikri tersebut sudah setuju terkait skema koalisi yang dibangun.
"Hanura sudah setuju kok," singkatnya.
Bergabungnya tiga partai ini menegaskan siapapun nama bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat yang akan diusung, sudah dikatakan memenuhi syarat.
Pasalnya, PDIP memiliki jumlah 20 kursi di DPRD Jawa Barat, Partai Golkar memiliki jumlah 17 kursi kemudian disusul Partai Hanura dengan 3 kursi. Jumlah ini sudah lebih dari cukup untuk mengantarkan pasangan bakal calon untuk bertarung dalam Pilgub Jawa Barat tahun depan.
Baca juga:
NasDem pastikan Ridwan Kamil akan maju di Pilgub Jabar
Penjelasan PDIP soal Menteri Susi & Anton Charliyan masuk radar Pilgub Jabar
PDIP dan Golkar Jabar sepakat koalisi di Pilgub
Nasdem harap PPP segera tentukan sikap usung Ridwan Kamil atau tidak
Gerindra wacanakan poros baru Pilgub Jabar, PKS yakin takkan ditinggalkan
PKB percaya diri PPP segera gabung dan dukung Ridwan Kamil
Jabar rawan konflik Pilkada, Kapolda minta KPU & Bawaslu profesional
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Apa yang dilakukan Partai Golkar dalam Pilpres 2024? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Dia menyebut, Partai Golkar telah bekerja keras.