DPD Golkar Sumut: Munas Jangan Dimajukan Atau Dimundurkan
Pelaksana Tugas Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, mengatakan Munas jangan dan bukan hanya melulu soal kontestasi perebutan jabatan Ketua Umum saja. Harus dibangun kesadaran baru untuk tidak mengulangi apa yang terjadi dalam 5 tahun terakhir.
Pelaksana Tugas Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara, Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengingatkan, masa periode kepengurusan DPP 2014-2019, akan berakhir di bulan Desember. Sehingga itu harus disesuaikan
"Jadi terkait soal pelaksanaan Munas, DPD PG Sumut taat terhadap konstitusi dan jadwal Munas yang memang harus dilaksanakan di akhir masa bhakti, tidak dimajukan dan tidak pula diundur," ucap Ahmad Doli kepada Liputan6.com, Senin (17/6).
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Dia menuturkan, yang paling penting adalah Munas akan datang itu harus menjadi media untuk melakukan evaluasi secara sungguh-sungguh terhadap apa yang dialami partai selama satu periode ke belakang yang sangat penuh dengan dinamika dan cobaan, termasuk terkait hasil Pemilu 2019.
"Evaluasi secara komprehensif, melibatkan bukan saja DPP sebagai penanggung jawab tertinggi, tetapi juga tanggung jawab dari seluruh stake holder partai, para pimpinan DPD Provinsi dan Kabupaten/Kota, juga dari para Caleg," jelas Ahmad Doli.
Sehingga, lanjut dia, Munas jangan dan bukan hanya melulu soal kontestasi perebutan jabatan Ketua Umum saja. Harus dibangun kesadaran baru untuk tidak mengulangi apa yang terjadi dalam 5 tahun terakhir.
"Serta mensyukuri, bahwa dengan situasi sulit yang dialami itu, Golkar masih bisa meraih hasil 85 kursi, jumlah kursi kedua terbesar di DPR RI. Kesadaran baru itulah yang akan bisa membatasi dan mengeluarkan Golkar dari trauma dan ribut-ribut soal masa lalu," kata Ahmad Doli.
Menurut dia, yang dibutuhkan adalah bicara proyeksi ke depan. Dalam kontestasi perebutan jabatan Ketua Umum pun, berharap para calon seharusnya lebih banyak mengedepankan penyampaian visi baru, misi baru, dan program baru untuk memenangkan Golkar di Pemilu 2024.
"Bukan terjebak dan mundur melihat ke belakang dengan polemik mencari-cari salah orang per orang. Dengan catatan seperti itu, siapa saja dipersilakan untuk maju menjadi Calon Ketua Umum," tutur Ahmad Doli.
Karenanya, siapapun nanti calon yang maju, termasuk Bambang Soesatyo harus menyampaikan gagasan alternatif ke depan.
"Bambang Soesatyo atau siapapun nanti yang akan ikut mencalonkan diri juga sebagai Calon Ketua Umum, silakan saja untuk menyampaikan gagasan alternatif ke depan untuk dikontestasikan. Jangan bicara kembali ke belakang, apalagi menyerang orang per orang. Itu akan kontraproduktif buat Golkar ke depan," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
DPP Golkar Soal Desakan Munas Dipercepat: Ojo Kesusu
Airlangga Halal Bi Halal dengan Pengurus DPD Golkar Jambi
Kubu Jokowi: Gugatan Prabowo-Sandi Tak Perlu Ditanggapi Serius
Airlangga Tegaskan Maju Lagi Jadi Ketum Golkar
Iklan Infrastruktur di Bioskop Dibahas di MK, Ini Jawaban Kubu Jokowi
Golkar Bahas Kursi Menteri Usai Putusan Sengketa Pilpres di MK
Golkar Terbuka Demokrat Merapat ke Koalisi Jokowi