Dua kepala daerah ini siap 'diimpor' PDIP bila Ahok pilih independen
"Lho kita harus siap selalu. Harus siap selalu. Wong saya dulu dari DPR ditugaskan ke sini juga nggak ngerti kok."
Perhelatan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017 merupakan salah satu peristiwa politik yang paling ditunggu oleh publik. Bagaimana tidak, menjelang satu tahun berbagai nama calon telah meramaikan perebutan kursi orang nomor satu di ibukota negara. Dari yang telah deklarasi sampai ada yang menunggu perintah partai.
Salah satunya merupakan Politisi PDIP yang juga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang menyatakan ketertarikannya ikut bertarung di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Ganjar menyatakan jika sewaktu-waktu DPP PDI Perjuangan memberikan amanat kepada dirinya, maka dia siap patuh kepada partainya itu.
"Lho kita harus siap selalu. Harus siap selalu. Wong saya dulu dari DPR ditugaskan ke sini juga nggak ngerti kok. Kita juga nggak ngerti. Tiba-tiba, he kamu ikut yah di sana. Daftar macem-macem, kemudian saya ada di sini. Kan gitu," tegas Ganjar Pranowo kepada wartawan di Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (26/2).
Ganjar menyatakan, kesiapan itu tentunya harus menyesuaikan dan mengikuti aturan serta mekanisme di partai banteng moncong putih.
"Lho kalau soal maju Pilkada itu kan kalau tradisi di PDI Perjuangan itu mekanisme internal di partai. Maka kader-kader partai itu selalu saja diminta untuk semua selalu siaga. Kamu juga boleh browsing itu di internet. Pak Hasto itu dulu juga pernah cerita. Kita punya banyak, ya lumayanlah. Saya disebut, Mbak Risma disebut. Jadi kalau sekarang tradisi di PDI Perjuangan itu mekanisme partai. Jadi sekarang PDI Perjuangan sedang membuka rekrutmen itu sekarang sedang berlangsung. Gitu saja," ungkap mantan anggota DPR RI dua periode ini.
Hal senada juga diungkapkan oleh Rano Karno yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Provinsi Banten. Rano pun mengaku siap jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mencalonkan dirinya dalam Pemilihan Gubernur Jakarta 2017 mendatang.
"Sebagai petugas saya siap saja. Artinya saya di sini siap. Petugas partai di mana ditugaskan harus siap," kata Rano usai menghadiri acara penyerahan usulan bantuan keuangan Pemprov DKI Jakarta, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (26/2).
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang saat ini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dipastikan akan maju kembali untuk periode selanjutnya. Menariknya, Ahok mengklaim PDIP sudah memberikan dukungan dan merestui Djarot Saiful Hidayat yang merupakan wakilnya yang juga kader PDIP untuk mendampinginya di Pilgub 2017.
Bahkan, Ahok ingin mempertemukan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Teman Ahok. Tujuannya, Ahok menginginkan agar PDIP dan Teman Ahok berkolaborasi untuk menopangnya dalam Pilgub DKI 2017.
Meski demikian, Ahok mengaku masih bimbang apakah akan tetap maju melalui jalur independen ataukah menerima pinangan partai politik. Namun, dilihat dari gelagatnya, mantan Bupati Belitung Timur itu seakan sangat tertarik diusung oleh partai politik. Alasannya, Teman Ahok sendiri sampai saat ini belum mengumpulkan 1 juta KTP sebagai syarat mengajukan calon dari jalur independen.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Hugo Pareira mengatakan, sampai saat ini partainya belum memutuskan secara resmi bakal mendukung Ahok atau tidak. PDIP juga belum memutuskan secara resmi bila Djarot akan didorong menjadi calon wakil Ahok pada Pilgub nanti.
"Di PDI Perjuangan soal pencalonan Pilkada ada prosedur dan mekanismenya," kata Pareira saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Kamis (25/2).
Adapun prosedur dan mekanisme partainya, Pareira menjelaskan, dimulai dengan penjaringan dan penyaringan. Setelah ada beberapa nama, selanjutnya dibawa ke rapat pleno partai dan kemudian baru diputuskan.
Namun demikian, Pareira enggan membeberkan siapa saja nama-nama yang masuk dalam radar penjaringan PDIP. Yang jelas, tegas dia, proses itu sedang berjalan. Pareira tak mau ambil pusing soal klaim Ahok yang menyatakan PDIP telah memberi restu atau lampu hijau terhadap Djarot untuk menjadi calon wakilnya di Pilkada 2017.
"Pilkada-nya juga masih tahun depan. Kalau wacana sih sah-sah saja," tegasnya.
Baca juga:
Jika diminta partai, Rano Karno siap maju Pilkada DKI 2017
Ganjar Pranowo siap maju Pilgub DKI 2017 jika ditunjuk partai
Ridwan Kamil: Saya tidak suka buru-buru mengambil keputusan besar
Soal Pilgub DKI, Ridwan Kamil sudah punya pilihan di hati
Sebelum putuskan ikut Pilgub DKI, Emil minta persetujuan keluarga
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.