Dukung Ahok-Djarot, Ruhut diingatkan buat menangkan Agus-Slyviana
Dukung Ahok-Djarot, Ruhut diingatkan buat menangkan Agus-Slyviana. Didik Mukrianto mengimbau kepada kedua kader tersebut untuk kembali ke keputusan partai untuk memenangkan Agus-Sylviana di Jakarta. Dia juga meminta kedua partai ini memahami etika dalam berpolitik.
Mantan Juru Bicara Demokrat Ruhut Sitompul dan anggota Dewan Pembina Hayono Isman telah menyatakan dukungan kepada pasangan Ahok-Djarot di Pilgub DKI. Sikap ini tentu bertentangan dengan keputusan poros Cikeas yang mengusung Agus Harimurti dan Sylviana Murni sebagai jagoan mereka.
Ketua DPP Partai Demokrat Didik Mukrianto mengimbau kepada kedua kader tersebut untuk kembali ke keputusan partai untuk memenangkan Agus-Sylviana di Jakarta. Dia juga meminta kedua partai ini memahami etika dalam berpolitik.
"Kader yang saat ini berbeda dengan keputusan partai kami imbau kepada yang bersangkutan kembali ke jalan yang benar. Kami harap yang bersangkutan pahami secara utuh fatsun politik," kata Didik di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/9).
Didik menyindir Ruhut dan Hayono bahwa cemerlangnya karier politik mereka tentu tidak lepas dari peran partai. Oleh karenanya, seharusnya kedua kader tersebut bisa menjadi representasi dari kebijakan Demokrat kepada publik.
"Bahwa sudah menetapkan hati di parpol tau konsekuensinya, parpol sudah beri kesempatan ruang untuk kadernya besarkan diri sesuai jalur partai. Kalau kader kita merasa jadi kader yang hebat handal sudah barang tentu itu karena kontribusi yang diberikan parpol," tegasnya.
Anggota komisi III DPR ini menegaskan tiap kader wajib mengikuti setiap keputusan partai. Menyangkut perbedaan sikap, dia mengakui ada aspirasi yang tidak terakomodir oleh partai.
"Ini jadi fatsun politik, pendidikan politik ketika parpol yang memutuskan segala sesuatunya yang dipikirkan secara matang ketika jadi keputusan maka wajib hukumnya kader jalankan keputusan," jelas Didik.
Pihaknya akan memanggil kedua kader tersebut dan akan dimintai keterangan oleh dewan pengawas Demokrat terkait perbedaan sikap tersebut.
"Maka kalau tidak bisa dikonsolidasikan disatukan kami di partai kepada yang bersangkutan mengambil jalannya sendiri tentu secara administrasi partai melakukan pemeriksaan kepada lembaga pengawas yaitu melalui komite pengawas terhadap perbedaan pandangan pilihan antara kader dengan kita," ungkapnya.