Dukung Jokowi di 2019, Golkar sebut Ahok harus 5 tahun jadi gubernur
Dukung Jokowi di 2019, Golkar sebut Ahok harus 5 jadi Gubernur DKI. Yorrys juga menekankan, Ahok harusnya memimpin DKI lima tahun jika menang dalam perhelatan Pilgub DKI 2017. Dia menilai, tak mungkin Golkar ajukan Jokowi-Ahok untuk Pilpres 2019.
Ketua DPP Partai Golkar Bidang Polhukam Yorrys Raweyai memprediksi ketiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tidak akan tergiur untuk maju ke Pilpres 2019. Yorrys menegaskan, kecil kemungkinan Golkar akan mengusung Ahok meski menjadi partai pendukung di Pilgub DKI.
Keputusan ini disampaikan karena Golkar telah menjatuhkan pilihan untuk mengusung Joko Widodo sebagai Presiden petahana di periode kedua.
"Kecil kemungkinan itu. Karena kita sudah mencalonkan Jokowi di 2019 bagaimana mencalonkan siapa lagi," kata Yorrys di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (16/1).
Partai Golkar, kata dia, sejak lama telah berkomitmen mengantarkan Jokowi menuju kursi RI I. Oleh karena itu, dia memastikan pihaknya tidak akan mengusung Jokowi dengan Ahok sebagai wakilnya.
Yorrys juga menekankan, Ahok harusnya memimpin DKI lima tahun jika menang dalam perhelatan Pilgub DKI 2017. Dia menilai, tak mungkin Golkar ajukan Jokowi-Ahok untuk Pilpres 2019.
"Saya pikir enggak mungkin dua-duanya dari situ. Pasti ada pilihan lain. Enggak mungkin itu. Pokoknya Jokowi tetap dan mereka ini harus 5 tahun lah. Kita punya komitmen untuk itu," tegasnya.
Dan untuk saat ini, Golkar tengah fokus untuk memenangkan Ahok-Djarot di putaran pertama dalam gelaran demokrasi 5 tahunan di Jakarta itu.
"Yang penting sekarang ini bagaimana Ahok bisa menang satu putaran. Itu aja yang penting," pungkasnya.
Seperti diketahui, debat perdana Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta telah selesai dilakukan. Banyak pernyataan pasangan calon terkait program dan masalah Ibu Kota yang menyita perhatian publik.
Salah satu pertanyaan moderator Ira Koesno yang tidak disangka-sangka kepada pasangan calon adalah soal kemungkinan pasangan calon menjadi capres dan cawapres di Pemilu 2019.
Cagub nomor urut 3, Anies Baswedan dengan tegas menjawab tak akan maju pilpres 2019 jika menang pilgub DKI. Sementara, Cagub nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono tak menjawab pertanyaan itu dan berdalih ikut Pilgub untuk memperjuangkan nasib warga Jakarta.
Sementara Cagub nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memilih duduk dan cawagubnya Djarot Saiful Hidayat yang menjawab.
Baca juga:
Ahok cuma tertawa disindir Agus Yudhoyono pakai meme jadi referensi
Marawis yang sambut Ahok di Cibubur pernah disiapkan untuk Sylviana
Ahok soal RPTRA: Saya baru resmikan 71 tetapi yang sudah selesai 188
Cek kawasan banjir di Cibubur, Ahok disambut marawis
Tutup pengumpulan dana, Ahok saran donasi warga untuk korban bencana
Ahok sebut Agus Yudhoyono kampanye tak jual program, main fitnah
Ahok tak tahu Golkar di DPR patungan Rp 10 juta buat Pilgub DKI
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.