Dukung Jokowi-Ma'ruf Amin, 'Teman Ahok' ganti nama jadi 'Sejuta Teman'
Masih ingat relawan Teman Ahok? Setelah sempat ramai karena aksi pengumpulan KTP untuk mendukung Basuki T Purnama (Ahok) maju di Pilgub DKI 2017 lewat jalur independen, kini relawan tersebut mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
Masih ingat relawan Teman Ahok? Setelah sempat ramai karena aksi pengumpulan KTP untuk mendukung Basuki T Purnama (Ahok) maju di Pilgub DKI 2017 lewat jalur independen, kini relawan tersebut mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
Untuk menggalang dukungan yang lebih luas, Teman Ahok ganti nama menjadi gerakan Sejuta Teman.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
Koordinator Sejuta Teman yang juga salah satu pendiri Teman Ahok, Mohammad Fathony mengatakan, sikap tersebut diambil setelah melalui berbagai diskusi, pertimbangan, bahkan jajak pendapat di sosial media Teman Ahok. Hasilnya mayoritas responden kami di sosial media menyatakan, perlu terlibat mengawal Pilpres 2019.
"Dan arah dukungannya ke pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin," ujar Fathony dalam keterangan persnya, Selasa (28/8).
Fathoni menambahkan, Golput bukanlah pilihan. Karena saat ini ada kelompok yang terang-terangan ingin mengganti Pancasila, ikut berkampanye mengganti presiden.
"Mereka ikut dalam semua kampanye tim sebelah. Bagi kami, ini adalah hal yang tidak bisa dibiarkan," ujar Fathony.
Fathony menjelaskan, transformasi Teman Ahok menjadi Sejuta Teman dilakukan untuk membedakan antara gerakan dukungan terhadap Ahok pada Pilgub DKI 2017 dengan Pilpres 2019.
"Misi Teman Ahok telah selesai, dan untuk tahun 2019 kami harus tampil dengan nama yang berbeda, karena cakupannya juga beda," ujar Fathony.
Meski demikian, menurut Fathony, gerakan ini masih memiliki landasan yang sama dengan Teman Ahok yakni mendukung sosok pemimpin yang bersih dan terbukti kinerjanya.
Fathony menilai, saat ini iklim kampanye politik terutama di media sosial saat ini sangat memprihatinkan. Berbagai kabar bohong atau hoaks banyak tersebar melalui kanal-kanal media sosial, dan pesan instan berantai.
"Untuk itu, Sejuta Teman akan bergerak mengumpulkan sebanyak-banyaknya relawan dalam upaya bisa menebar kebaikan. Memunculkan kembali iklim kampanye politik yang sehat, jujur, dan diskusi yang konstruktif di media sosial. Sejuta Teman juga akan berusaha mengumpulkan fakta untuk menangkal kabar-kabar bohong yang disebar sebagai kampanye hitam yang sifatnya fitnah," ujar Fathony.
Fathony berharap, semua warga Jakarta dan Indonesia pada umumnya yang mendukung Ahok di Pilkada DKI 2017 kemarin, bisa terlibat aktif mendukung Jokowi-Maruf di Pilpres 2019 mendatang. "Mari kita kembali rapatkan barisan, menggalang dukungan, sejuta teman sejuta kebaikan," ujar Fathony.
(mdk/rnd)