Dukung Jokowi, Wiranto sebut naif jika Hanura-PDIP berakhir
Wiranto menjelaskan lima tahun terakhir PDIP bersama Hanura menjadi oposisi.
Ketua Umum Partai Hanura Wiranto resmi berkoalisi denga PDIP mendukung capres-cawapres Jokowi Jusuf Kalla (JK). Pernyataan koalisi tersebut diungkapkan Wiranto saat menghadiri rumah Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar No 27 A, Menteng, Jakarta Pusat.
Wiranto mengatakan telah mendapatkan mandat dari kader-kader partainya yang berada di seluruh Indonesia. Pernyataan itu merupakan hasil dari rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Hanura.
"Seperti diketahui enam Maret, saya sebagai ketum Hanura melakukan kegiatan partai rapat pimpinan nasional. Kesimpulannya seluruh perwakilan dari seluruh Indonesia mendukung saya untuk melanjutkan lobi-lobi politik dan memberikan madat ketum, ke mana Partai Hanura akan berlabuh dalam lanjutan perjuangan selanjutnya," jelas Wiranto di kediaman Megawati, Senin (19/5).
Wiranto mengungkapkan, telah melakukan berbagai lobi-lobi politik. Bahkan dia menambahkan, telah bertemu hampir semua ketua umum partai. Dan hasil lobi-lobi itu Wiranto menyimpulkan, mandat yang diberikan kepadanya adalah memilih PDIP.
"Lima tahun lalu Partai Hanura sudah menjadi partai penyeimbang, maka kali ini Hanura bertekad menjadi bagian dari pemerintahan baru. Agar dapat memberikan masukkan secara langsung," jelasnya.
"Lima tahun terakhir ini, Hanura sudah memiliki mitra yang erat PDI Perjuangan. Lima tahun akhirnya sudah terjalin prosedur untuk menegakkan kebenaran. Sudah punya keyakinan kita punya napas perjuangan yang sama," tambah Wiranto.
Dia mengatakan, sangat naif jika Partai Hanura tidak berkoalisi dengan PDI Perjuangan. Oleh sebab itu, Partai Hanura secara resmi mendukung PDIP dengan mengusung Jokowi sebagai calon presiden dan Jusuf Kalla sebagai wakilnya.
"Sangat naif kalau hubungan ini kita abaikan dan lepaskan. Jadi keputusan saya, melanjutkan kerja sama dengan PDIP. Melanjutkan perjuangan baru dengan memenangkan pilpres dan wapres," tutupnya