Dukung Khofifah, Demokrat minta jatah Cawagub
Sementara terkait partai koalisi yang akan bergabung dengan Demokrat mengusung Khofifah di Pilgub Jawa Timur nanti, Soekarwo menyebut baru dua partai yang sudah pasti, yaitu Partai Golkar (11 kursi) dan NasDem (4 kursi). Dan kemungkinan satu partai juga akan ikut bergabung, yaitu PPP (5 kursi).
Partai Demokrat Jawa Timur menginginkan pendamping Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jawa Timur 2018 dari kader partainya. Sebab dari sejumlah partai pengusung, suara dan kursi partai Segitiga Mercy ini paling banyak, yaitu 13 kursi.
Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur, Soekarwo mengatakan, kader internal yang dipilih menjadi pendamping Menteri Sosial yang juga Ketua PP Muslimat NU nanti, harus kuat di wilayah Mataraman. "Kami mengusulkan nama-nama yang dinilai layak, dan harus kuat di kawasan Mataraman," katanya, Selasa (31/10).
Namun, lanjut politikus yang juga gubernur Jawa Timur ini, penentuan calon wakil itu juga harus disetujui oleh Khofifah selaku calon gubernurnya. "Tentu saja Bu Khofifah sangat berpengaruh untuk menentukannya juga," ucap gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo ini.
Dari pihak Demokrat, sudah mengusulkan sejumlah nama, baik dari internal partai maupun eksternal. Sejumlah nama itu antara lain; putra Ketua Umum DPP Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yaitu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY); Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni; Bupati Trenggalek, Emil Elistiyanto Dardak; Direktur BLUD RSU dr Soetomo, Harsono; dan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan, Heru Tjahjono.
Soekarwo menegaskan, untuk bisa menjadi pendamping Khofifah melalui partainya, si calon harus memenuhi syarat kepemilikan kartu tanda anggota (KTA). "Secara mekanisme dan aturan memang seperti itu. Bakal cawagub-nya nanti harus memiliki KTA Demokrat," tegasnya.
Sementara terkait partai koalisi yang akan bergabung dengan Demokrat mengusung Khofifah di Pilgub Jawa Timur nanti, Soekarwo menyebut baru dua partai yang sudah pasti, yaitu Partai Golkar (11 kursi) dan NasDem (4 kursi). Dan kemungkinan satu partai juga akan ikut bergabung, yaitu PPP (5 kursi).
"Yang pasti, untuk posisi pendampingnya (Cawagub) dari partai yang suara dan kursinya lebih banyak, yaitu Demokrat (13 kursi). Makanya, bakal Cawagubnya harus menjadi anggota Partai Demokrat," tandasnya.