Dulu menolak, Lily Wahid kini dukung Khofifah maju Pilgub Jatim
Ada yang menarik di pertemuan tim 9 pimpinan KH Salahuddin Wahid (Gus Solah) yang digelar di kediaman pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, KH Asep Syaifuddin Chalim, Jalan Siwalankerto, Surabaya pada Kamis (19/10) malam.
Ada yang menarik di pertemuan tim 9 pimpinan KH Salahuddin Wahid (Gus Solah) yang digelar di kediaman pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, KH Asep Syaifuddin Chalim, Jalan Siwalankerto, Surabaya pada Kamis (19/10) malam.
Apa yang menarik? Selain membahas bakal calon wakil untuk Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jawa Timur 2018, di pertemuan tertutup yang berlangsung mulai sekitar pukul 19.00 WIB hingga 23.30 WIB tadi malam itu juga dihadiri dua tokoh Nahdlatul Ulama.
Dua tokoh ini, saat Pilgub Jawa Timur 2013 lalu berada di barisan pendukung Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa). Mereka adalah mantan Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Choirul Anam dan Nyai Lily Wahid, adik kandung KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Bahkan pada 2013, Lily Wahid merupakan salah satu tokoh NU yang cukup kencang menolak pencalonan Khofifah. Waktu itu, adik kandung Gus Dur ini meminta Ketua Umum PP Muslimat NU tersebut memberi kesempatan KarSa menuntaskan PR nya menata Jawa Timur di periode kedua.
Di Pilgub 2018 nanti, sikap politik Nyai Lily berbeda. Dia konsisten dengan ucapannya untuk meminta Khofifah maju setelah KarSa memimpin dua periode. Diapun terlibat aktif di tim 9 yang dipimpin Gus Solah.
Ditemui saat menghadiri Deklarasi Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar) di Hotel Majapahit, Surabaya, Jumat (20/10) siang, Nyai Lily mengakui kalau dirinya memang terlibat di tim 9 bersama para kiai.
Dia dan para kiai menginginkan pasangan yang bersih untuk memimpin Jawa Timur ke depan. "Karena saat ini korupsi di mana-mana dan ini titik lemah kepala daerah," tegasnya di sela acara.
Dia menyebut, dalam pertemuan tertutup pada Kamis malam di rumah KH Asep Syafuddin Chalim, tim 9 tengah menggodok delapan nama yang akan diajukan untuk mendampingi Khofifah.
Namun, seperti halnya Kiai Asep, Nyai Lily juga enggan membeberkan nama delapan orang yang disiapkan itu.
"Ada kepala daerah, pensiunan TNI, macam-macam lah. Saya enggak berani sebutkan, karena sudah kesepakatan," elaknya.
Untuk selanjutnya, kata Nyai Lily, delapan nama tersebut akan disurvei, dan hasilnya akan dikoordinasikan dengan beberapa partai pengusung Khofifah.
"Selanjutnya kita akan bicarakan dengan parpol pengusung," katanya.
Pun begitu dengan Cak Anam, sapaan akrab Choirul Anam, yang pada pertemuan tertutup Kamis malam pulang lebih dulu. Hanya saja waktu itu, mantan Ketua PW Ansor Jawa Timur yang saat ini tercatat sebagai Ketua Gerak Aswaja (Ormas sayap Gerindra) ini enggan berkomentar.
"Jangan saya," singkat Cak Anam menolak menjawab pertanyaan wartawan.