Effendi Simbolon: Lebih Berbobot Puan Maharani Duet dengan Anies Dibanding Prabowo
Anies memiliki kantong suara dari kaum religius. Sementara Puan dari golongan nasionalis. Sehingga, duet Puan-Anies bisa mendapat suara maksimal.
Politisi PDP Effendi Simbolon mengusulkan pasangan Puan Maharani dan Anies Baswedan untuk Pilpres 2024. Dia mengusulkan dua figur tersebut dipersiapkan dalam dua tahun ini.
"Kalau mau dalam dua tahun ini dipersiapkan Puan Anies itu lebih punya perhatian dari publik. Biar saja publik setahun ini menilai sendiri dulu," kata Effendi saat dihubungi, Selasa (1/6).
-
Siapa yang menjadi Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Siapa yang mendukung Prabowo Subianto untuk maju di Pilpres 2024? Pengamat Politik Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Moch Mubarok Muharam menyebut Prabowo Subianto sudah mendapatkan dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk maju pada Pilpres 2024.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
-
Siapa saja capres-cawapres yang ikut bertarung dalam Pilpres 2024? Ada tiga pasangan capres-cawapres yang bertarung dalam Pilpres 2024. Capres-Cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Capres-Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Siapa saja pasangan Capres-Cawapres yang tengah bersaing dalam Pemilu 2024? Tiga pasangan itu yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Apa usulan PKS untuk Presiden Jokowi terkait capres 2024? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
Dia punya alasan mengusulkan duet Anies dan Puan. Menurutnya, Anies memiliki kantong suara dari kaum religius. Sementara Puan dari golongan nasionalis. Sehingga, duet Puan-Anies bisa mendapat suara maksimal.
Ikuti berita Prabowo Subianto di Liputan6.com
"Ya harus campuran yang dari nasionalis dan komunitas yang religilah ya, kalau nasionalis dan nasionalis maksimum berapa persen sih," ucapnya.
"Dua nasionalis dan religius dan kaum muda milenial, orang PDIP bisa nyalonin (Capres) sendiri kok," sambung anggota Komisi I DPR ini.
Effendi menilai, Anies merupakan tokoh yang memiliki suara mayoritas muslim. "Tokoh muslim saya kira cuma Anies. Saya kira tidak ada lagi," ucapnya.
Dalam pandangan politiknya, pasangan Puan-Anies lebih berbobot ketimbang Puan dipasangkan dengan Prabowo. Alasannya, prestasi Prabowo juga tak terlalu unggul.
"Ya sudah cukuplah Prabowo umurnya juga sudah 70 berapa kalau tahun 2024, kan juga prestasinya biasa biasa saja lah. Tidak ada yang excelent," ungkapnya.
"Itu jauh lebih berbobot (Puan-Anies) kalau Prabowo-Puan maksimal cuma berapa persen kan bisa dihitung," ujar Effendi.
Meski demikian, lanjut Effendi, semua kembali ke Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Mega yang memiliki wewenang menentukan Capres yang diusung PDIP. Kongres memutuskan, Megawati diberikan mandat penuh dalam penentuan calon.
Effendi meminta partai Gerindra mendukung calon dari PDIP di Pilpres 2024. "Gerindra kali ini mendukung calonnya PDIP lah jangan dibalik-balik. Gerindra ke-GR-an tuh," ujarnya.
Respons Gerindra
Sebelumnya, Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menanggapi santai soal usulan Politikus PDI Perjuangan Effendi Simbolon yang menjagokan Puan Maharani sebagai calon presiden dipasangkan dengan Anies Baswedan sebagai calon wakil presiden.
Dasco menilai itu merupakan pernyataan pribadi Effendi bukan sikap resmi dari PDIP.
"Seorang WN itu boleh saja menyampaikan pendapat mau memasangkan siapa dengan siapa untuk Pilpres dan itu bukan sikap pribadi partai," ujar Dasco di Gedung DPR, Jakarta, Senin (31/5).
Sebelumnya, Puan Maharani digadang bisa maju di Pilpres berpasangan dengan Prabowo Subianto. Sebabnya, hubungan baik Gerindra dan PDIP hari ini. Hal itu diakui oleh Sekjen Gerindra Ahmad Muzani maupun Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Sementara, Effendi punya pendapat sendiri. Dasco tidak masalah dengan pernyataan tersebut. Dia bilang tidak bakal berpengaruh terhadap Gerindra.
"Jadi bebas saja mau disampaikan siapa dengan siapa, enggak ada pengaruh juga dengan Gerindra, silakan saja itu hak beliau," ujar Dasco.
Sementara, Waketum Gerindra Habiburokhman bilang koalisi untuk Pilpres 2024 terbuka dengan pihak manapun. Namun, jelasnya dengan siapa baru akan terlihat saat injury time.
"Namanya politik teman teman tahu sendiri format politik injury time itu sangat menentukan. Boleh kita hari ini ada masing-masing punya ancang-ancang tapi waktu injury time itu gak bisa diabaikan faktor faktor X bisa-bisa muncul tiba-tiba," kata Habiburokhman.
Baca juga:
Pengamat Duga Ucapan Megawati Soal Petugas Partai Harus Patuh Ditujukan ke Ganjar
Relawan Ganjarist Deklarasikan Ganjar Pranowo Sebagai Calon Pemimpin Masa Depan
Pilpres 2024, PKB Serukan Bentuk Koalisi 'Poros Harapan Baru'
Pesan Politikus PDIP Jika Anies Bercita-Cita Jadi Presiden
VIDEO: Megawati Bicara Keras Banget
Menakar Peluang Ketum Golkar di Pilpres 2024
Megawati Sebut Kader Tak Patuh Harus Hengkang, Ganjar Pranowo Setuju