Elite PAN Rasakan Arus Besar Perubahan Karena Ketidakadilan Rezim Jokowi
Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN, Dradjad Wibowo merasakan arus yang ingin perubahan di negeri ini semakin besar. Hal itu terjadi karena pemerintah Jokowi-JK dianggap tidak mampu menghadirkan keadilan bagi seluruh rakyat.
Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN, Dradjad Wibowo merasakan arus yang ingin perubahan di negeri ini semakin besar. Hal itu terjadi karena pemerintah Jokowi-JK dianggap tidak mampu menghadirkan keadilan bagi seluruh rakyat.
Dradjad menyaksikan sendiri besarnya arus perubahan saat konferensi nasional Partai Gerindra di Sentul International Convention Center, Bogor, Senin (17/12) lalu. Dia hadir memenuhi undangan bersama partai koalisi Prabowo-Sandiaga lainnya.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Dia menjelaskan, tempat duduk di SICC penuh dengan para kader dan simpatisan pendukung Prabowo-Sandi. Mereka bernyanyi bersama membuat seisi ruangan gegap gempita. Tempat duduk berkapasitas 11 ribu orang penuh. Ditambah orang-orang yang duduk di lantai dan berdiri sekitar panggung.
"Yang membludak di luar gedung amat sangat banyak sekali. Saya juga merekam dan men-zoom tokoh-tokoh nasional yang hadir," jelas Dradjad saat dihubungi merdeka.com, Selasa (18/12).
Dia melihat semangat dan militansi luar biasa terjadi di sana demi adanya perubahan untuk melawan ketidakadilan. Apalagi, kata dia, acara ini diadakan setelah reuni 212 yang dihadiri jutaan jemaah tersebut.
"Artinya memang ada arus besar perubahan di masyarakat," kata dia.
Oleh sebab itu, dia mengingatkan betul kepada penyelenggara pemilu dan aparat keamanan wajib untuk menjaga kenetralan. Jangan sampai berbuat tidak adil.
Apalagi, lanjut dia, sekarang ini banyak elemen masyarakat yang merasa dizolimi, diperlakukan tidak adil oleh berbagai organ kekuasaan. Sebagai contoh, kata Dradjad, banyak kriminalisasi hukum kepada para ulama dan pengkritik rezim pemerintah.
"Dalam sejarah umat manusia, semua perubahan besar, bahkan revolusi, sering berawal dari perlawanan terhadap ketidakadilan," tutup Dradjad.
Berikut euforia saat konferensi nasional Gerindra di SICC yang dihadiri oleh sejumlah petinggi parpol pendukung Prabowo-Sandiaga:
Baca juga:
Ma'ruf Amin Tanggapi Prabowo: Indonesia Tidak akan Punah, Memang Hewan Purba
Soal Negara Punah, Kubu Jokowi Singgung Sejarah Hidup Prabowo
PKS Jelaskan Makna 'Negara Punah' Jika Prabowo-Sandi Kalah Pilpres 2019
Dari Ucapan Wiranto, Demokrat Curiga Kadernya Akan Dituduh Rusak Baliho PDIP
Sandiaga Nilai Sri Mulyani Butuh Prabowo Hadapi Perang Dagang AS-China
Sandiaga Juga Ingin Buat Markas Pribadi di Jawa Tengah
Sekjen PDIP: Coba Sebutkan 3 Keberhasilan Prabowo? Rata-Rata Sulit Jawab