Emil merapat ke PDIP, peluang didukung besar, tapi risikonya juga besar
Jika memang nantinya didukung oleh PDIP, Ridwan Kamil tentu akan sangat mudah melenggang menuju Pilgub Jabar 2018. Namun, kata Firman, itu tidak berbanding lurus dengan kemenangan. Sebaliknya, risikonya cukup besar bagi Ridwan Kamil sendiri.
Pakar politik dan pemerintahan dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Firman Manan mengatakan, peluang Ridwan Kamil didukung oleh PDIP cukup besar setelah pertemuan kedua pihak di kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Namun dia mengingatkan, dukungan PDIP tidak berbanding lurus dengan kemenangan dan ada risiko besar yang harus dihadapi Emil.
"Peluang (didukung) PDIP besar. Apalagi, kalau melihat perjalanannya, PDIP memang ingin mengusung Ridwan Kamil, meski dalam perjalanannya terganjal persoalan komunikasi," kata Firman saat dihubungi, Rabu (3/1).
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Apa harapan Ridwan Kamil terkait hasil Pilpres? Saya sebagai ketua TKD Jabar kalau ternyata bisa bagus suara 02 satu putaran, kalau tidak tentu masih ada proses sampai Juni
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
Jika memang nantinya didukung oleh PDIP, Ridwan Kamil tentu akan sangat mudah melenggang menuju Pilgub Jabar 2018. Namun, kata Firman, itu tidak berbanding lurus dengan kemenangan. Sebaliknya, risikonya cukup besar bagi Ridwan Kamil sendiri.
Firman menjelaskan, PDIP selalu kalah dalam ajang pesta demokrasi di wilayah Jabar. Selain kalah di Pilgub Jabar 2008 dan Pilgub Jabar 2013, perhelatan Pilpres 2014 juga tidak meraih suara maksimal.
Dia menyebut penyebabnya adalah tipologi masyarakat Jabar yang religius. Sementara banyak kalangan Islam konservatif yang menilai PDIP anti-Islam. Isu itu kini menguat karena romantisme Pilgub DKI Jakarta akan diulang Gerindra dan PKS yang telah sepakat mengusung Sudrajat dan Ahmad Syaikhu.
Selain itu, lanjut Firman, PDIP juga tidak mempunyai calon ideal untuk pendamping Ridwan Kamil. Dengan modal 20 kursi tentu PDIP tidak ingin hanya sebagai penonton saja. PDIP, kata Firman, pasti ingin menduetkan dengan kader dari PDIP.
"Tapi, figur ideal itu tidak dimiliki PDIP. Tidak ada calon PDIP dengan background religius," ucapnya.
Diberitakan merdeka.com sebelumnya, Ridwan Kamil menyambangi Kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat .
Emil sapaan akrab Ridwan Kamil, mengenakan pakaian batik berwarna biru dan kopiah hitam. Emil irit bicara saat ditanya tujuan kedatangannya ke DPP PDIP.
"Ya masing-masing tim berkomunikasi. Jadi menyimpulkan agenda ini dari tim yang sudah sampai. Mendingan nanti kalau sudah selesai biar tuntas dan jelas," kata Emil.
Hingga saat ini PDIP belum menentukan sikap dan arah koalisi di Jawa Barat. PDIP membuka peluang untuk mendukung Emil di Pemilihan Gubernur Jawa Barat.
Emil telah mengantongi dukungan dari PPP, PKB, NasDem dan Hanura dengan total 24 kursi di DPRD Jawa Barat.
Untuk diketahui, proses pendaftaran pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Pilkada Serentak 2018 akan dibuka pada 8 Januari mendatang.
Baca juga:
Reaksi Gerindra soal PAN disebut belum pasti ikut usung Sudrajat-Syaikhu
PAN disinyalir merapat ke Golkar dukung Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi
Belum berkoalisi sama PKS & Gerindra, PAN pantau Demiz dan Ridwan Kamil
Usai bertemu Zulkifli Hasan, Demiz sebut PAN belum sepakat usung Sudrajat-Syaikhu
Gusdurian sebut Pilkada Jabar 2018 paling rawan ujaran kebencian