Evaluasi dukungan, PPP kesal Ridwan Kamil tak kunjung gandeng Uu Ruzhanul
Evaluasi dukungan, PPP kesal Ridwan Kamil tak kunjung gandeng Uu Ruzhanul. Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan, rencana untuk mengevaluasi dukungan pada Ridwan Kamil di Pemilihan Gubernur Jawa Barat merupakan hal wajar.
Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan, rencana untuk mengevaluasi dukungan pada Ridwan Kamil di Pemilihan Gubernur Jawa Barat merupakan hal wajar. Hasil evaluasi akan memutuskan PPP tetap mendukung Emil atau tidak.
Arsul menyebut partainya kesal dengan sikap Emil yang tidak segera memilih wakilnya dan menyetujui ide konvensi. Padahal, Emil sebelumnya telah sepakat menggandeng kader PPP yang juga Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum sebagai cawagub.
"Tapi kemudian RK tidak kunjung menetapkannya, malah come up dengan ide konvensi segala macam yang tidak pernah dibicarakan sebelumnya," kata Arsul saat dihubungi, Senin (18/12).
Pengurus PPP tingkat provinsi Jabar, kata Arsul, ikut-ikutan kesal dan mendorong DPP untuk mengevaluasi dukungan kepada Emil di Pilgub Jabar. Namun pihak DPP belum memutuskan usulan tersebut.
"Nah ketika RK 'muter-muter' dengan konvensi segala untuk cawagubnya, maka di struktur PPP tingkat provinsi dan daerah di Jabar juga mulai suarakan agar PPP pertimbangkan ulang dukungan terhadap RK," tegasnya.
Anggota Komisi III DPR ini menambahkan, semangat kader di Jabar juga menurun untuk memenangkan Emil karena tak menepati komitmen menggandeng Uu.
"Ada penurunan dukungan di akar rumput PPP dengan sikap RK yang terkesan muter-muter itu," tukasnya.
Sebelum PPP, partai pendukung lain yakni Golkar telah lebih dulu memutus dukungan kepada Emil. Penyebabnya karena Emil tak kunjung memilih wakilnya sampai batas waktu 25 November 2017.
Emil juga disebut tak pernah berkomunikasi dengan Bappilu Partai Golkar Jabar terkait calon wakil yang dipilihnya serta strategi pemenangan.
Pencabutan dukungan itu tertulis melalui surat yang dikeluarkan DPP Partai Golkar pada Minggu (17/12), dengan nomor R-552/Golkar/XII/2017. Surat itu diteken oleh Ketum dan Sekjen Partai Golkar pada (17/12).
Baca juga:
Ridwan Kamil: Saya fokus pada NasDem, PKB dan PPP
PPP juga evaluasi dukungan ke Ridwan Kamil
Golkar cabut dukungan gara-gara wakil, ini jawaban Ridwan Kamil
Golkar tak mau digantung Ridwan Kamil
Dedi Mulyadi tegaskan tak ada deal dukungan Airlangga dengan Pilgub Jabar
Tinggalkan Ridwan Kamil, Golkar buka peluang gabung PDIP di Pilgub Jabar
Sekjen Golkar kirim sinyal usung Dedi Mulyadi, sudah komunikasi dengan PDIP
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Apa harapan Ridwan Kamil terkait hasil Pilpres? Saya sebagai ketua TKD Jabar kalau ternyata bisa bagus suara 02 satu putaran, kalau tidak tentu masih ada proses sampai Juni
-
Siapa yang menyatakan bahwa PKB akan membentuk poros di luar Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Kenapa PPP yakin bahwa Ridwan Kamil akan didiskusikan dalam koalisi? Partai berlambang Kakbah yakin nama yang muncul akan lebih dulu dimusyawarahkan dalam koalisi.