Fadli Zon duga Perindo dukung Jokowi karena kasus Hary Tanoe
Hukum disebut Fadli telah dijadikan alat untuk menekan atau merangkul pihak tertentu.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai dukungan Perindo kepada Joko Widodo terkait dengan kasus SMS bernada ancaman kepada Jaksa Yulianto yang menjerat Ketua Umum Perindo Hary Tanoesodibjo. Saat ini, Hary Tanoe telah ditetapkan tersangka atas kasus tersebut.
"Saya tidak mengatakan itu tetapi ada satu pola kecenderungan seperti itu," kata Fadli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/8).
Fadli menduga, ada kecenderungan pihak-pihak yang berbeda sikap dengan pemerintah dan partai pendukungnya akan mendapat tekanan. Tekanan itu dilakukan dengan menggunakan kasus-kasus hukum. Hukum disebut olehnya telah dijadikan alat untuk menekan atau merangkul pihak tertentu.
"Cuma memang ada kecenderungan sekarang ini, banyak orang-orang yang berbeda atau mungkin institusi, lembaga-lembaga bahkan partai politik yang berbeda posisi itu lebih mengalami tekanan lah," terangnya.
"Tekanan macem-macem termasuk persoalan-persoalan yang menyangkut hukum, hukum bisa dijadikan satu alat untuk menekan partai politik dan juga sekaligus merangkulnya," sambung Fadli.
Wakil Ketua DPR ini menyebut pola dari tekanan itu yakni pihak-pihak yang mendukung pemerintah biasanya akan mendapat keuntungan. Sementara bagi pihak yang berlawanan, akan mendapat hukuman.
"Polanya itu seperti stick and carrot kalau tidak nurut dikasih stick kalau mau dikasih carrot. Saya kira ini adalah cara-cara kekuasaan ketimbang cara-cara menegakkan hukum," tegasnya.