Fadli Zon: JK dulu tolak pendidikan gratis sekarang setuju
Fadli Zon menilai jawaban JK ambivalen.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengomentari debat cawapres antara Hatta Rajasa dengan Jusuf Kalla (JK). Menurut dia, jawaban Hatta terstruktur termasuk penjelasan mengenai kinerja yang sudah dia lakukan selama di pemerintahan, yang ditanyakan oleh JK.
"Saya kita apa yang dipertanyakan dan dijawab dari mulai visi misi, tadi Pak hatta berangkat dari konstitusi mencerdaskan kehidupan bangsa dan secara sistematik, terstruktur saya kita terjawab," kata Fadli Zon ketika ditemui usai debat di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Minggu (29/6).
Sedangkan jawaban JK dinilai ambivalen, bercabang dua. Seperti saat Hatta menanyakan soal komitmen mewujudkan pendidikan gratis 12 tahun kepada JK.
"Misalnya dulu menolak pendidikan gratis, sekarang setuju pendidikan gratis. Dulu menolak ujian nasional, sekarang bingung bagaimana menyikapi ujian nasional karena ada di dalam visi misi itu," kata Fadli Zon.
Secara keseluruhan, Fadli Zon menilai debat antara Hatta dan JK dimenangkan Hatta dengan poin 7-0.
"Saya tweet juga di twitter saya, ya walau pun subjektif ya, tapi kalau kita memahami subtansi, beberapa jawaban Pak Jusuf Kalla itu sangat normatif, tidak menukik, tidak tajam dan biasa-biasa saja," ujarnya.
Menurutnya, persoalan kebocoran Rp 1.000 triliun yang ditanyakan ke Hatta merupakan potensial lost. Bukan dari APBN, melainkan dari illegal fishing, pertambangan ilegal, pembalakan liar dan kontrak-kontrak yang merugian pemerintah.
"Gas Tangguh saja pas zaman Ibu Mega bisa merugikan kita ratusan triliun, karena dibikin sangat murah, dengan kontrak jangka panjang, hanya 3 dolar per mmbtu," kilahnya.