Fadli Zon Kenang Gerindra Mati-matian Dukung Anies saat Diusung jadi Gubernur DKI
NasDem sebelumnya diketahui mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon bercerita ketika Anies Baswedan menjadi calon gubernur DKI Jakarta pilihan Gerindra 2017 silam. Fadli mengaku sebagai pihak yang mengusulkan Anies sebagai calon gubernur. Bahkan draf kesepakatan dicalonkan bersama Sandiaga Uno pun, Fadli yang tulis tangan.
"Sebenarnya waktu itu pertama kali ikut mencalonkan dan membuat draft kerjasamanya dengan Sandiaga Uno itu saya, pakai tulisan tangan saya. Nah saya mengusulkan waktu itu kepada forum, untuk pak Anies menjadi calon gubernur," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/10) malam.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Kapan Anies Baswedan dilahirkan? Ia lahir pada tanggal 7 Mei tahun 1969, di Desa Cipicung, Kuningan, Jawa Barat.
-
Siapa yang disebut-sebut akan menjadi Cawapres Anies Baswedan? Nama Yenny sebelumnya disebut sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan.
-
Siapa kakek buyut dari Anies Baswedan? Umar merupakan kakek buyutnya.
Anggota Komisi I DPR ini juga mengingat kembali ketika Gerindra mati-matian mendukung Anies di DKI.
"Kita lihat dinamika politik ini masih panjang. Pak Anies kan juga dulu pernah kami calonkan, kita dukung mati-matian untuk memenangkan Pilkada DKI," kata Fadli.
Dia tidak gamblang menyebut peluang Gerindra mencalonkan Anies. Namun, Fadli mengatakan proses pemilihan Anies ketika di DKI terjadi di detik-detik akhir. Apalagi penetapan pencalonan Pilpres 2024 masih jauh.
"Ketika proses dinamikanya, ya biasalah last minute gitu, last days, last minutes, tinggal, apa itu pada tahun itu ya. Jadi masih panjang, lihat saja kan perubahan-perubahan sangat dinamis, masih satu tahun lagi, tapi bahkan kalau kita lihat waktu itu ya ada calon yang sudah dipastikan saja dan posisinya sudah ada di seberang tempat itu bisa berubah dalam hitungan jam gitu ya, waktu itu," kata Fadli.
Menurut dia, saat ini formasi koalisi yang ada hanya formasi bayangan. Fadli menduga akan terlihat tengah tahun depan.
"Karena kita kan membutuhkan 20 persen, nah 20 persen itu angka yang cukup tinggi kita harapkan nanti ya mungkin pertengahan tahun depan sudah kelihatan formasi yang sesungguhnya. Kalau ini kan masih formasi bayangan," kata Fadli.
NasDem Ungkap 3 Nama Cawapres untuk Anies Baswedan
NasDem mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta sebagai calon presiden di Pilpres 2024. Partai NasDem mengungkap, tiga nama calon wakil presiden yang cocok mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Tiga nama potensial yang masuk radar NasDem adalah Panglima TNI Andika Perkasa, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan putri presiden keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid.
"Banyak lah yang sudah muncul itu yang jelas nama seperti Andika Khofifah itu, Yenny Wahid itu masuk dalam radar kita dan banyak lagi," ujar Wasekjen NasDem Hermawi Taslim ketika dihubungi, Rabu (5/10).
Partai-partai yang akan berkoalisi dengan NasDem mengusung Anies juga diberikan kesempatan mengajukan nama calon wakil presiden. Nama pendamping Anies akan dibahas bersama.
"Kita kumpulkan nama tentu partai-partai koalisi kumpulkan nama," kata Hermawi.
Namun, sepenuhnya keputusan untuk memilih calon wakil presiden berada di tangan Anies sebagai calon presiden. Anies diberikan otoritas penuh untuk memilih pendampingnya.
"Jadi stok nama dari NasDem akan dikumpulkan dengan nama dari partai-partai koalisi. Lalu dibicarakan bersama Anies. Yang utama di situ adalah persetujuan pak Anies. Karena dia pengantinnya," kata Hermawi.
Peluang Ganjar
Nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memang tidak disebut Hermawi. Meski Ganjar muncul sebagai calon presiden hasil rekomendasi Rakernas NasDem.
Menurut Hermawi, peluang Ganjar menjadi calon wakil presiden Anies tetap terbuka. Asal Anies memberikan persetujuan. "Tergantung nanti pembicaraan tergantung persetujuan Anies terutama," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyerahkan sepenuhnya kepada Anies Baswedan untuk memilih calon wakil presiden. Sebagai bakal calon presiden yang diusung NasDem, Anies memiliki otoritas penuh untuk mencari wakilnya.
"Soal cawapres kalau NasDem ya sudah kasih otoritas sama bung Anies," ujar Paloh ketika deklarasi Anies sebagai calon presiden di NasDem Tower, Jakarta, Senin (3/10).
Dia menyebut NasDem tidak ingin memaksa kehendak untuk mencari calon wakil presiden untuk Anies. Karena kalau wakilnya tidak cocok, hanya cari penyakit.
"Bagaimana kita tiba-tiba pilih cawapres yang enggak cocok sama dia. Itu namanya cari penyakit," kata Paloh.
Sementara itu, Anies mengaku belum menimbang siapa calon wakil presiden yang akan menjadi cawapresnya. Ia akan mengkajinya setelah tidak lagi menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.
"Tunggu nanti ya masih panjang prosesnya," ujar Anies usai deklarasi calon presiden NasDem di NasDem Tower, Jakarta, Senin (3/10).
(mdk/gil)