Fadli Zon nilai Koopsussgab cuma hamburkan uang negara
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai, pelibatan komando operasi khusus gabungan (Koopsussgab) dalam menindak aksi terorisme hanya membuang anggaran negara. Menurutnya, pelibatan TNI sudah cukup yang nantinya diatur di Revisi UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang pemberantasan tindak pidana terorisme.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai, pelibatan komando operasi khusus gabungan (Koopsussgab) dalam menindak aksi terorisme hanya membuang anggaran negara. Menurutnya, pelibatan TNI sudah cukup yang nantinya diatur di Revisi UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang pemberantasan tindak pidana terorisme.
"Kalau menurut saya sih tidak perlu. Karena sudah ada mekanismenya. Termasuk nanti di dalam undang-undang itu kan diatur mekanismenya pelibatan TNI. Pelibatan TNI nya bagaimana kan sudah ada jalan keluarnya, nanti tergantung kepada Perpres," katanya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (21/5).
-
Apa harapan DPR terkait kasus dugaan korupsi tol MBZ? “Saya minta Kejagung tidak menutup peluang adanya tersangka-tersangka baru,” kata Sahroni. Selain itu, politikus Partai Nasdem ini juga mengimbau agar Kejagung terus konsisten dalam mengawal dan mengamankan Proyek Strategis Nasional (PSN).
-
Apa yang diharapkan oleh DPR terkait korban pelecehan seksual? Dia juga berharap agar korban berani bersuara saat terjadi pelecehan seksual, termasuk yang terjadi di Sulbar.
-
Di mana Badr Dahlan ditahan? Jadi Mimpi Buruk Dahlan ditahan di wilayah Khan Younis bersama sejumlah warga Palestina tak berdosa lainnya.
-
Bagaimana Dahlan Djambek terlibat dalam PRRI? Pembentukan PRRI di Sumatera Barat karena tidak puas dengan kinerja pemerintah Orde Lama.Dahlan bergabung dengan PRRI bersama tokoh-tokoh besar lainnya seperti Syafruddin Prawiranegara, Soemitro Djojohadikoesoemo, Ahmad Husein, dan Maludin Simbolon.
-
Bagaimana DPR ingin menyelesaikan masalah tawuran? “Saya rasa masih ada yang kurang optimal di pencegahan dan juga penindakan. Maka saya minta pada pihak-pihak yang berwenang, tolong kasus seperti ini diberi hukuman yang berat, biar jera semuanya. Jangan sampai karena masih remaja atau di bawah umur, perlakuannya jadi lembek. Kalau begitu terus, akan sulit kita putus mata rantai budaya tawuran ini,” jelasnya.
-
Apa yang terjadi pada Alwi Fadli? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
Politikus Gerindra ini juga tak yakin tim koopsussgab dapat memberantas terorisme.
"Ya sekarang saya tanya gunanya apa? Kalau begitu banyak institusi tapi kemudian terorisme juga terjadi. Gunanya apa? Accountabilitynya gimana? Ini kan hanya ngabis ngabisin anggaran saja. Begitu banyak institusi-institusi pemberantasan terorisme, tetapi terorisme ada saja gitu," ujarnya.
Menurutnya, pemerintah hanya perlu menguatkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Sebab semua unsur aparat negara terdapat dalam tubuh BNPT. BNPT juga dapat menjadi wadahnya.
"Seharusnya BNPT kan sudah ada. BNPT ini kan di situ ada polisi, TNI, ada semua pihak, intelijen, itu kan dimaksudkan untuk badan koordinasinya kan. Karena TNI punya sendiri pasukan elite yang bagus bagus itu ya, seperti Kopassus yang sudah terlatih atau Paskhas atau Denjaka gitu ya. Tetapi polisi juga punya Densus dan sebagainya. BIN juga saya kira ada satuannya," ucap Fadli.
"BNPT ini harusnya jadi wadah koordinasinya. Jadi harusnya BNPT yang diperkuat. Nggak perlu ada institusi institusi baru. Karena institusi ini akan overlap siapa yang bertanggung jawab. Jadi ini yang menurut saya harus getting institution right. Institusi institusi ini harus tepat. Jangan kebanyakan institusi tapi kerjanya overlap," tandasnya.
Baca juga:
Peran dan fungsi TNI dalam penanganan terorisme diatur lewat Perpres
Koopsusgab berada di bawah kendali Kapolri saat bantu berantas teroris
UU TNI bisa jadi dasar hukum pengaktifan kembali Koopsusgab
Tak sepakat Koopsusgab, PKS nilai atasi teroris bisa dengan hidupkan Babinsa
MPR yakin polisi masih mampu tangani terorisme di Indonesia