Jadi Tawanan Israel Kini Dibebaskan, Sorot Mata Pria Ini Penuh Trauma & Ketakutan, Ramai jadi Perbincangan
Perlakuan keji Israel terhadap warga Palestina yang ditahan sungguh di luar kata manusiawi.
Perlakuan keji Israel terhadap warga Palestina yang ditahan sungguh di luar kata manusiawi.
Jadi Tawanan Israel Kini Dibebaskan, Sorot Mata Pria Ini Penuh Trauma & Ketakutan, Ramai jadi Perbincangan
Kekejaman militer Israel diungkap oleh salah seorang eks tawanan. Pria Palestina ini diketahui baru saja dibebaskan usai satu bulan ditahan.
Saat berkisah mengenai penahanannya, tampilan fisik pria itu disorot.
Banyak atensi mendarat pada sorot mata hingga gerak-geriknya yang nampak ketakutan.
Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
-
Bagaimana kondisi pria Palestina setelah dibebaskan? Melansir dari video unggahan akun Instagram @eye.on.palestine, Rabu (10/7) Moazaz Obayat tampak dituntun oleh seorang rekannya karena keterbatasan fisik.
-
Siapa pria Palestina yang dibebaskan? 'Momen pria Palestina Moazaz Obayat dibebaskan oleh pasukan pendudukan Israel dalam kondisi kesehatan yang sulit setelah berbulan-bulan ditahan di penjara pendudukan,' tulis unggahan.
-
Apa yang terjadi pada pria Palestina? Kondisi Moazaz sangat buruk dan lemah. Dahulu ia dikenal kekar dan berotot namun kini sangat tak berdaya.
-
Kondisi fisik apa yang dialami pria Palestina setelah dibebaskan? Kondisi Moazaz sangat buruk dan lemah saat dijumpai. Dahulu ia dikenal kekar dan berotot namun kini sangat tak berdaya.
-
Kenapa pria Palestina dibebaskan dari penjara? Pria Palestina Moazaz Obayat dibebaskan dari penjara oleh otoritas Israel dalam kondisi memprihatinkan.
-
Apa yang terjadi pada tahanan Palestina? Dikutip dari The Guardian (27/11), menurut Masyarakat Tahanan Palestina, ada 7.200 tahanan yang ditahan Israel, termasuk 88 wanita dan 250 anak-anak berusia di bawah 17 tahun.
Kesaksian Eks Tawanan Israel
Kekejaman Israel terhadap warga Palestina yang ditahan di penjara baru-baru ini diungkap oleh pria Palestina bernama Badr Dahlan.
Dahlan diketahui belum lama ini dibebaskan usai menjadi tahanan selama satu bulan.
"Selama satu bulan (aku ditawan)," ungkapnya, demikian dikutip dari video milik akun Instagram @aljazeeraenglish beberapa waktu lalu.
Tragisnya, Dahlan ditahan tanpa sebab. Dia ditarik dan menjadi tawanan begitu saja oleh pasukan Israel.
"Menahannya selama sebulan tanpa tuduhan," demikian dikutip dari video milik akun Instagram @aljazeeraenglish beberapa waktu lalu.
Jadi Mimpi Buruk
Dahlan ditahan di wilayah Khan Younis bersama sejumlah warga Palestina tak berdosa lainnya.
Bagi Dahlan, pengalamannya menjadi tahanan Israel dirasa begitu buruk.
Saking jauhnya dari perikemanusiaan, Dahlan bahkan tak segan menyebut penahanan tersebut sebagai sebuah mimpi buruk.
"Itu adalah sebuah mimpi buruk," ceritanya.
Disiksa Militer Israel
Tatkala bercerita, kondisi fisik Dahlan nampak kelelahan. Pada bagian tangan nampak pula bekas luka yang kini mulai memudar. Kedua matanya nampak selalu waspada.
Terungkap, Dahlan dan sejumlah tahanan lainnya mendapat penyiksaan bertubi-tubi. Sebelum akhirnya mendapat penyiksaan, Dahlan mengaku jika dirinya terlebih dahulu dilucuti.
"Mereka melucutiku, mereka menyiksaku," terangnya.
Cerita penahanan Dahlan terasa begitu pilu saat dirinya menyebut jika militer Israel tak segan untuk memukul bagian kepala, lengan, hingga kaki.
"Aku dipukul di bagian kepala, lengan, dan kaki," sambungnya.
Meski dia tak tahu kesalahan yang diperbuatnya, Dahlan berulang kali mendapat kekejaman yang sangat luar biasa.
Ketakutannya Ramai Disorot
Sorot mata Dahlan saat menyampaikan pengalamannya ditahan membuat publik tak kuasa menahan haru. Banyak yang mengecam perbuatan Israel hingga membanjiri Dahlan dengan doa.
"Ketakutan dan teror di matanya mengungkap segalanya," tulis akun @amar_aamz
"Matanya tidak bisa berbohong di depan Tuhan. Semoga mereka mendapat hukuman setimpal," tulis akun @shiminiiii99
"Bagaimana seseorang bisa melakukan orang lain seperti itu?" tulis akun @emmaceolin
Tawanan Dibebaskan Israel
Melansir dari middleeastmonitor.com, tentara Israel membebaskan 33 tawanan Palestina dari Jalur Gaza pada Kamis (20/6) lalu.
Para tawanan yang berhasil menghirup udara bebas itu pun segera mendapat penanganan di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa.
Mereka dilaporkan bebas dengan tubuh yang kurus serta terdapat tanda-tanda penyiksaan hebat.
Israel diketahui melanjutkan serangan brutalnya di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, meski resolusi Dewan Keamanan PBB menuntut gencatan senjata segera.
Lebih dari 37 ribu warga Palestina di Gaza, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas, dan hampir 83 ribu lainnya luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.