Berbulan-bulan Disandera Israel, Pria Disabilitas Akhirnya Dibebaskan Kini Kondisinya Bikin Merinding
Seorang sandera yang terbebas memiliki kondisi yang begitu memilukan. Meski terbebas, kondisi fisiknya kini tak lagi sempurna.
Seorang sandera yang terbebas memiliki kondisi yang begitu memilukan. Meski terbebas, kondisi fisiknya kini tak lagi sempurna.
Berbulan-bulan Disandera Israel, Pria Disabilitas Akhirnya Dibebaskan Kini Kondisinya Bikin Merinding
Rasanya, tak ada kekejaman lain di masa kini yang menandingi perbuatan militer Israel terhadap warga Palestina beberapa waktu terakhir.
Seorang sandera yang terbebas memiliki kondisi yaang begitu memilukan. Meski terbebas, kondisi fisiknya kini tak lagi sempurna.
Penglihatan hingga saluran pencernaan terpaksa mengalami kerusakan. Berikut ulasan selengkapnya.
-
Bagaimana kondisi pria Palestina setelah dibebaskan? Melansir dari video unggahan akun Instagram @eye.on.palestine, Rabu (10/7) Moazaz Obayat tampak dituntun oleh seorang rekannya karena keterbatasan fisik.
-
Kondisi fisik apa yang dialami pria Palestina setelah dibebaskan? Kondisi Moazaz sangat buruk dan lemah saat dijumpai. Dahulu ia dikenal kekar dan berotot namun kini sangat tak berdaya.
-
Apa yang terjadi pada pria Palestina? Kondisi Moazaz sangat buruk dan lemah. Dahulu ia dikenal kekar dan berotot namun kini sangat tak berdaya.
-
Kenapa pria Palestina dibebaskan dari penjara? Pria Palestina Moazaz Obayat dibebaskan dari penjara oleh otoritas Israel dalam kondisi memprihatinkan.
-
Siapa pria Palestina yang dibebaskan? 'Momen pria Palestina Moazaz Obayat dibebaskan oleh pasukan pendudukan Israel dalam kondisi kesehatan yang sulit setelah berbulan-bulan ditahan di penjara pendudukan,' tulis unggahan.
-
Kapan pria Palestina dibebaskan? Melansir dari video unggahan akun Instagram @eye.on.palestine, Rabu (10/7) Moazaz Obayat tampak dituntun oleh seorang rekannya karena keterbatasan fisik.
Sandera Israel Dibebaskan
Kisah pilu harus dihadapi seorang pria disabilitas berikut ini. Kendati memiliki fisik yang berbeda, namun dia tak terlepas dari ancaman kebrutalan dari tentara Israel.
Diungkap dalam sebuah video singkat unggahan akun Instagram @sana_aljamal82 beberapa waktu lalu, pria tersebut baru saja dibebaskan oleh militer Israel.
Setelah berbulan-bulan ditahan tanpa tuduhan, pria itu kini akhirnya dapat merasakan udara bebas.
"Dia baru saja dibebaskan oleh militer Israel," demikian dikutip dari keterangan video.
Kondisinya Memilukan
Kendati telah terbebas, pria tersebut masih harus menerima jika kini dirinya mendapat luka di beberapa bagian tubuh.
Bahkan lantaran luka tersebut, pria itu masih harus terbujur di atas tempat tidur dan tak bisa beraktivitas normal.
Diketahui, pria itu terpaksa kehilangan penglihatan pada mata sebelah kiri serta pendarahan otak.
Selain itu, dia masih harus menerima keadaan jika limpa serta usus besarnya diangkat tanpa keinginannya sendiri.
"Sekarang harus kehilangan pandangannya, pendarahan otak, dan limpa serta usus besarnya yang diangkat tanpa keinginannya," demikian dikutip dari keterangan video.
Semua kondisi tersebut tak lain disebabkan oleh kekejaman militer Israel terhadap para tawanan perang. Bukan kenyamanan atau keakraban, para tahanan justru mendapat siksaan hebat.
Tuai Kecaman
Kondisi memilukan dari eks tawanan perang Israel tersebut membuat publik banjir air mata. Tak sedikit di antaranya yang lantas mengecam tindakan militer Israel terhadap para tawanan perang di penjara tanpa tuduhan itu.
"Dia pasti merasa kesakitan yang tak tertahankan," tulis akun @maarof_jr
"Apa yang dunia telah lakukan terhadapnya? Ya Allah," tulis akun @zo347_1
"Di luar bayanganku. Sebagai perawat, aku tidak bisa berkata-kata," tulis akun @eva_maria_beatrice
"Hanya pengadilan di akhirat yang bisa mengadili mereka," tulis akun @sahdiya._.k
Tawanan Dibebaskan Israel
Melansir dari middleeastmonitor.com, tentara Israel membebaskan 33 tawanan Palestina dari Jalur Gaza pada Kamis (20/6) lalu.
Para tawanan yang berhasil menghirup udara bebas itu pun segera mendapat penanganan di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa.
Mereka dilaporkan bebas dengan tubuh yang kurus serta terdapat tanda-tanda penyiksaan hebat.
Israel diketahui melanjutkan serangan brutalnya di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, meski resolusi Dewan Keamanan PBB menuntut gencatan senjata segera.
Lebih dari 36.500 warga Palestina di Gaza, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas, dan hampir 83 ribu lainnya luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.