Fadli Zon pimpin rapat perdana Pansus RUU Pemilu
Menurutnya, pembahasan RUU ini akan berlangsung alot lantaran harus mengintegrasikan tiga UU sekaligus. Tiga UU tersebut yakni UU tentang Penyelenggara pemilu, UU Pemilihan Presiden dan UU Pemilihan Legislatif.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon memimpin rapat perdana Panitia Khusus (Pansus) RUU Pemilu siang ini. Salah satu agenda dalam rapat tersebut adalah memilih pimpinan Pansus.
Menurutnya, pembahasan RUU ini akan berlangsung alot lantaran harus mengintegrasikan tiga UU sekaligus. Tiga UU tersebut yakni UU tentang Penyelenggara pemilu, UU Pemilihan Presiden dan UU Pemilihan Legislatif.
"Kita akan rapat tentang pansus RUU Pemilu. Saya kira akan menjadi pansus yang sangat penting dalam beberapa bulan ke depan. Kita berharap dari Pansus menghasilkan RUU Pemilu yang mengintegrasikan tiga RUU," kata Fadli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/11).
Fadli menuturkan pemilihan pimpinan pansus akan diupayakan melalui musyawarah mufakat. Namun, apabila tidak mencapai titik temu, pemilihan akan dilakukan dengan pemungutan suara terbanyak.
"Kita akan minta floor mengungkapkan pendapat, karena ini penting maka kita usahakan pemilihan melalui musyawarah mufakat, kalau tidak bisa kita akan bisa melakukan pemungutan suara," tegasnya.
Waketum Partai Gerindra ini berharap penentuan komposisi pimpinan pansus bisa segera rampung. Sebab, lanjutnya, pembahasan RUU Pemilu ditargetkan bisa selesai pada April hingga Mei 2017.
Dia khawatir jika RUU Pemilu tidak segera diteken per Mei 2017 akan mengganggu tahapan Pemilu Serentak 2019.
"Karena KPU kan ada pemilihan anggota KPU dan Bawaslu baru, mereka harus mempersiapkan peraturan meneruskan hasil UU. Kita harapkan kerja cepat dan kerja keras, mekanisme akan dibahas di pansus. Diharapkan ada cluster yang menjadi perbedaan dan permasalahan. Parlementary thresshold, presidential tresshold, serta sistem terbuka tertutup," pungkasnya.