Fadli Zon Tantang Jokowi Buktikan Soal Konsultan Asing
Fadli juga angkat bicara soal pernyataan Capres Joko Widodo yang menyebut ada timses menggunakan propaganda ala politik Rusia yang kerap menebar hoaks. Menurut politisi Partai Gerindra ini, pernyataan itu mengarah kepada timses Prabowo-Sandiaga.
Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Fadli Zon membantah jika Capres Prabowo Subianto menggunakan jasa konsultan asing. Fadli pun menantang Capres Jokowi membuktikan ucapannya adanya timses memakai jasa konsultan asing.
"Ya enggak ada (konsultan) itu kan fitnah bisa kita laporkan itu. Kalau betul ada satu pernyataan seperti itu, kita periksa, kita kaji, bisa kita laporkan. Karena itu jelas fitnah dan hoaks. Enggak ada pakai konsultan," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/2).
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Apa yang menjadi fokus utama Pemilu 2019? Pemilu 2019 ini menjadi salah satu pemilu tersukses dalam sejarah Indonesia.Pemilu ini memiliki tingkat partisipasi pemilih yang sangat tinggi. Joko Widodo dan Ma'ruf Amin berhasil memenangkan pemilu.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
Fadli juga angkat bicara soal pernyataan Capres Joko Widodo yang menyebut ada timses menggunakan propaganda ala politik Rusia yang kerap menebar hoaks. Menurut politisi Partai Gerindra ini, pernyataan itu mengarah kepada timses Prabowo-Sandiaga.
"Rusia apalagi, Jokowi bilang propaganda Rusia, tapi tidak secara langsung menuduh BPN Prabowo Sandi sih. Seorang capres yang kebetulan seorang presiden itu harus hati-hati menyebutkan nama sebuah negara," ujar Fadli.
Fadli Zon menilai, pernyataan Jokowi bisa menimbulkan gejolak hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Rusia. Menurutnya, tidak bisa sembarangan menyebut nama negara.
"Kecuali dia betul betul mempunyai bukti yang sahih atau nyata. Jadi jangan membuat hoaks fitnah utk mengerek elektabilitas," lanjutnya.
"Kalau bapak merasa enggak ada propaganda Rusia di masa kampanye ini? propaganda apa? coba sebutkan propaganda apa. Maksudnya apa sih saya enggak ngerti teori dari mana," tukasnya.
Fadli ingin pembisik Jokowi belajar tentang komunikasi dan bukan sekadar halusinasi dengan pernyataan yang tidak berdasar. "Penasihat Jokowi mesti belajar lagi komunikasi. Jangan nanti garbage in garbage out. Masuk sampah keluar sampah. Itu udah halusinasi tuh dengan teori teori itu. Kita terang benderang tidak ada yang dirahasiakan. kita melakukan kompetisi secara terbuka. Bahkan kami berada di pihak yang dibatasi segala sesuatunya," tandasnya.
Sebelumnya, Capres nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi menginginkan kontestasi Pilpres 2019 diisi dengan cara berpolitik yang mendidik dan memberikan edukasi positif kepada masyarakat.Namun kenyataan saat ini justru sebaliknya. Hoaks dan fitnah bertebaran di media sosial.
Menurut Jokowi, banyaknya hoaks yang bertebaran di medsos karena adanya tim sukses yang melakukan propaganda ala politik Rusia. Propaganda itu disebut untuk menyebarkan fitnah dan hoaks kepada masyarakat.
"Problemnya adalah timses yang menyiapkan propaganda Rusia, yang setiap saat mengeluarkan semburan fitnah dan hoaks. Ini yang harus segera diluruskan," ucap Jokowi.
Sementara, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan maksud Jokowi. Menurutnya, Jokowi menegaskan bahwa tak pernah minta bantuan dengan pihak asing. Hasto pun menuding capresPrabowo Subianto yang kerap pakai jasa konsultan asing sejak Pilpres 2009.
"Kalau kita lihat seluruh originalitas kepemimpinan Pak Jokowi kan percaya kekuatan pada kekuatan sendiri. Sejak tahun 2009 kita tahu Pak Prabowo itu didampingi oleh konsultan asing dan saya menjadi saksi terhadap hal tersebut," kata Hasto di Gedung Joang '45, Jl Menteng Raya No 31, Jakarta Pusat, Minggu (3/2).
Baca juga:
Jokowi Tampil Menyerang, Fadli Zon Nilai Tanda-Tanda Kekalahan
Ma'ruf Amin Pesan Agar Santri Pondok Pesantren di Semarang Tak Golput
TKN: Jokowi Tak Ofensif, Hanya Memberi Pendidikan Politik Kepada Rakyat
BPN Jawab Tudingan Jokowi soal Propaganda a la Rusia: Kampanye Hitam Tak Berkah
Safari Jawa Tengah, Ma'ruf Amin Dapat Pesan Khusus dari Ponpes di Semarang
PNS dan Pegawai Desa Lebih Banyak Pilih Prabowo Dibanding Jokowi
Ma'ruf Amin Sebut Ucapan Jokowi Soal Propaganda Rusia & Konsultan Asing Bukan Kritik