Fahmi Idris Tak Setuju Ketum Golkar Dipilih Aklamasi di Munas
Politikus Senior Partai Golkar, Fahmi Idris tidak setuju jika pemilihan caketum Golkar di Munas dilakukan secara aklamasi. Fahmi lebih setuju para kader bebas memilih kandidat ketua umum Golkar.
Politikus Senior Partai Golkar, Fahmi Idris tidak setuju jika pemilihan caketum Golkar di Munas dilakukan secara aklamasi. Fahmi lebih setuju para kader bebas memilih kandidat ketua umum Golkar.
"Saya termasuk yang kurang setuju kepada aklamasi. Biarkan saja siapa memilih calonnya dan bebas saja. Saya yang kurang setuju. Tapi kan saya tidak bisa menentang," kata Fahmi di Jenggala Center, Jakarta Selatan, Selasa (19/11).
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
-
Apa yang didiskusikan Dedi Mulyadi dan pengurus Golkar di pertemuan tersebut? Kita tadi sudah berdiskusi banyak. Intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
-
Siapa yang menyesali kericuhan di diskusi Generasi Muda Partai Golkar? Ketua Umum PP Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Ilham Permana menyesali atas insiden kericuhan saat diskusi yang mengatasnamakan Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) ladi Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Rabu (26/7/2023).
Airlangga dan Bamsoet Punya Kemampuan
Fahmi enggan komentar lebih jauh apakah kubu Airlangga menjalankan skenario aklamasi. Menurutnya, tiap calon punya strategi masing-masing.
"Kalau ada yang beranggapan begitu tanyakan saja kepada dia (Airlangga) dan ya kemungkinan juga benar. Sebaliknya dari pihaknya saudara Bamsoet berpikir yang sama mengenai hal itu," ucapnya.
Menurutnya, Airlangga dan Bamsoet punya kompetensi memimpin partai beringin dan memiliki konsep memajukan Golkar.
"Kedua-duanya punya konsep itu untuk memajukan Golkar, yang saya perhatikan selama ini. Di samping itu keduanya juga punya kemampuan untuk memajukan partai Golkar," tandas Fahmi.
(mdk/rnd)