Fahri Hamzah minta kunjungan Jokowi ke Afghanistan tak didramatisir
Fahri Hamzah minta kunjungan Jokowi ke Afghanistan tak didramatisir. Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Afghanistan, Senin (29/1) kemarin menjadi sorotan. Betapa tidak, ibu kota negara itu, Kabul baru saja mendapat serangan teror dengan korban jiwa mencapai 100 orang lebih.
Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Afghanistan, Senin (29/1) kemarin menjadi sorotan. Betapa tidak, ibu kota negara itu, Kabul baru saja mendapat serangan teror dengan korban jiwa mencapai 100 orang lebih.
Menanggapi kunjungan Jokowi itu, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah bercerita tentang presiden-presiden Indonesia sebelumnya yang pernah singgah ke daerah konflik. Misalnya saja Soekarno dan Soeharto.
-
Apa yang menurut Fahri Hamzah menjadi bukti dari efek persatuan Jokowi dan Prabowo? "Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum," sambungnya.
-
Bagaimana Fahri Hamzah melihat proses bersatunya Jokowi dan Prabowo? "Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu," tutur Fahri, Minggu (28/1)
-
Kapan Hamzah Haz terpilih menjadi Wakil Presiden? Pada hari Kamis, 26 Juli 2001, Hamzah terpilih sebagai Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang membuat Presiden Jokowi terkesan dengan penampilan Azizah? Potret Azizah MRDS yang Membuat Jokowi Terpukau dan Menggugah Semangat Goyang! Azizah MRDS, yang memiliki nama lengkap Nurul Azizah Syafitri, adalah penari cilik asal Mataram, Lombok, yang berhasil mencuri perhatian publik berkat bakat menarinya yang luar biasa.
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
Fahri mengatakan, Soekarno kerap memberikan kritik keras terhadap negara barat. Tapi, sang proklamator, kata Fahri, biasa saja hilir mudik ke negara Barat.
"Padahal dengan pidato-pidatonya dan politik luar negeri Indonesia, dia sebetulnya menciptakan banyak musuh di luar negeri," kata Fahri dalam pesan singkat, Selasa (30/1).
Cerita lainnya, Presiden kedua Soeharto yang membantu rakyat Bosnia dalam perang di Balkan. Bahkan, perang yang terjadi sekitar tahun 1995 itu, Soeharto mengirim bantuan senjata kepada penduduk muslim di Bosnia melawan penjajahan yang dilakukan oleh Serbia.
"Pak Harto dulu menyelundupkan senjata ke Bosnia untuk membela masyarkat muslim Bosnia dalam perang Balkan, mantan Yugoslavia melawan Serbia yang melakukan genosida. Lalu Pak Harto terbang ke sana dalam suasana belum aman dan beliau membangun masjid di Bosnia," kata politikus asal NTB itu.
Presiden Soeharto di Bosnia ©2016 Merdeka.com
Menurut Fahri, semenjak era Soekarno dan Soeharto, tak ada lagi negara yang bermusuhan dengan Indonesia. Apalagi, kata dia, posisi politik Indonesia yang tak jelas di luar negeri.
"Karena umumnya rata-rata mereka (presiden setelah Sokarno dan Soeharto), orang yang lembek dan tidak punya politik luar negeri yang jelas, dalam hal ini saya tidak menyebut satu dua presiden, ringkasnya sebetulnya tidak ada ancaman apapun di luar negeri bagi pemimpin-pemimpin Indonesia, termasuk presiden," kata Fahri lagi.
Dia bahkan bercerita tentang kunjungannya tahun 2016 lalu ke daerah konflik di Irak. Menurutnya, di sana tak ada hal-hal yang perlu dikhawatirkan. Sebab, lokasi kunjungan sudah dijaga ketat oleh tentara Amerika saat itu.
"Saya terbang ke Irak dalam suasana yang belum aman, dimana hanya green zone (zona aman), daerah yang terbatas sekali 12 kilo yang dijamin aman, yang lainnya itu tidak aman, tidak ada masalah kita terbang saja," kata dia.
Dari cerita itu, Fahri melihat tak ada yang perlu didramatisir kunjungan Jokowi ke Afghanistan. Menurut dia, Indonesia tidak punya musuh, sehingga peluang mendapatkan serangan dan ancaman dari negara-negara luar kecil.
"Jadi tidak perlu ada dramatisasi, karena ini biasa-biasa saja, Indonesia sekarang tidak punya musuh, karena tidak punya kepemihakan dalam politik luar negeri pemerintah," tutup Fahri.
Jokowi di Afghanistan ©facebook.com/Jokowi
Di Afghanistan, pengawalan terhadap Jokowi sangatlah ketat. Jokowi naik mobil lapis baja dan dua helikopter mengawal dari atas iring-iringan Presiden RI itu.
Setibanya di Istana Kepresidenan, Presiden Afganistan Ashraf Ghani langsung menyambut kedatangan Jokowi dengan upacara kenegaraan. Turunnya salju tak menghambat upacara tersebut.
Jokowi mengungkap, alasannya tetap menginjakkan kaki di Afghanistan sebagai bentuk solidaritas untuk negara Muslim yang tengah mengalami konflik tersebut. Menurut Jokowi, Umat Islam adalah korban terbanyak dari konflik, perang dan terorisme.
"Datanya sangat memprihatinkan: 76 persen serangan teroris terjadi di negara Muslim dan 60 persen konflik bersenjata di dunia terjadi di negara Muslim. Lebih jauh lagi, jutaan saudara-saudara kita harus keluar dari negaranya untuk mencari kehidupan yang lebih baik, 67 persen pengungsi berasal dari negara Muslim," kata Jokowi.
"Apakah kita akan biarkan kondisi yang memprihatinkan ini terus berulang terjadi? Tentu tidak. Kita tidak boleh membiarkan negara kita, dunia, berada dalam situasi konflik. Penghormatan kita kepada kemanusiaan, kepada humanity, seharusnya yang menjadi pemandu kita dalam berbangsa dan bernegara."
Baca juga:
Setelah Perppu Ormas, Jokowi ditantang keluarkan Perppu LGBT
Gaya Jokowi berjabat tangan PM Sri Lanka
Presiden Jokowi ingin Indonesia bisa garap proyek infrastruktur Sri Lanka
Beda dengan Jokowi, Moeldoko sebut demokrasi di RI tanpa batas
Sebelum bertolak ke Sri Lanka, Jokowi cek bantuan untuk Rohingya
Representasi generasi muda, Cak Imin dinilai cocok dampingi Jokowi
Campak dan gizi buruk di Asmat, Jokowi bentuk tim penanggulangan