Fahri Hamzah Sebut Prabowo seperti Soekarno, Jokowi Mirip Soeharto
Fahri mengatakan Indonesia akan segera memiliki presiden yang punya kemampuan setara Soekarno.
Fahri Hamzah Sebut Prabowo seperti Soekarno, Jokowi Mirip Soeharto
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah membandingkan sosok para presiden.
Dia mengatakan, Indonesia akan segera memiliki seorang presiden yang mempunyai kemampuan setara dengan Presiden RI pertama Soekarno.
Menurutnya, Prabowo diyakini akan menjadikan Indonesia sebagai negara super power baru, kekuatan baru dunia.
"Jadi salah satu dari pilar penting Indonesia Emas 2045 itu, adalah munculnya presiden yang akan menjadi juru bicara politik luar negeri Indonesia," kata Fahri Hamzah, Kamis (6/6).
"Alhamdulillah, kita bersyukur bahwa kita akan punya presiden yang punya kemampuan menjurubicarai Indonesia seperti Presiden Soekarno dulu," sambungnya.
Pikiran dan pandangan Soekarno ketika itu disebutnya mampu menjelaskan keberadaan negara baru bernama Indonesia dan berani melakukan konfrontasi dengan negara lain.
"Tetapi di masa Pak Harto (Soeharto) kemudian sangat slow, karena beliau fokusnya dalam membangun infrastruktur dasar dari sebuah negara maju dan modern," sebutnya.
Kendati begitu, Soeharto dijelaskannya, berhasil menjadikan Indonesia sebagai kekuatan baru di Asia, tidak hanya di kemajuan di bidang ekonomi, tapi juga politik dan pendidikan.
"Tapi setelah itu, penjuru bicaranya kurang keras. Pak Habibie (BJ Habibie) hanya sebentar, Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) juga. Lalu, masuk ke Ibu Mega (Megawati Soekarnoputri), Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) yang berlatar belakang militer, tapi dikenal soft," jelasnya.
"Kemudian kita masuk ke Pak Jokowi (Joko Widodo) yang kira-kira mirip juga dengan Pak Harto yang agak fokus kepada pembangunan," sambungnya.
Sementara, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih memiliki kemampuan dan sikap yang keras seperti Presiden Soekarno, selain kemampuan bahasa asingnya yang cukup baik.
"Mudah-mudahan Pak Prabowo bisa menjurubicarai kepentingan Indonesia di dunia internasional, tapi tidak dengan konfrontasi. Terpilihnya Pak Prabowo telah menarik perhatian bangsa-bangsa di dunia," ungkapnya.
Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 ini menilai, Pidato Prabowo Subianto dalam Forum IISS Shangri-La Dialogue 2024 di Singapura pada Sabtu (1/6) lalu, sangat luar biasa.
"Pak Prabowo mengajak bangsa-bangsa di dunia yang saat ini sedang galau. Mereka masih berpikir ideologinya, bahwa perang itu masih diperlukan, karena mereka punya industri militer dan sebagainya. Tetapi, Pak Prabowo mengatakan, korban manusia di Ukraina dan Gaza itu harus dipandang sama," ucapnya.
Prabowo, lanjut Fahri, mampu menjelaskan mengenai standar ganda negara-negara barat mengenai korban manusia akibat perang di Ukraina dan Gaza, Palestina. Hal ini membuat negara-negara barat mulai terbuka.
"This is the Indonesian time. Ini adalah waktunya Indonesia. Ini adalah gilirannya Indonesia menjemput nasibnya untuk terlibat lebih jauh dalam politik luar negeri dibawah kepemimpinan Pak Prabowo," paparnya.