Hamas Vs Israel Memanas, Gerindra Tekankan Perlunya Pemimpin yang Kuat
Muzani mengatakan, Prabowo bila terpilih akan menjadi pemimpin yang merangkul seluruh kekuatan bangsa.
Sosok itu adalah Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Hamas Vs Israel Memanas, Gerindra Tekankan Perlunya Pemimpin yang Kuat seperti Prabowo
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan kondisi dunia tengah tercengang dengan memanasnya konflik Israel dan Palestina. Serta perang Rusia dan Ukraina juga belum padam.
Kondisi tersebut dinilai semakin meyakinkan perlunya pemimpin yang kuat. Sosok itu adalah Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
"Hari-hari ini dunia sedang tercengang oleh perang antara Israel dengan Palestina. Hari-hari ini dunia masih tercengang dengan suasana Ukraina dengan Russia. Karena itu kita makin yakin inilah perlunya pemimpin yang kuat," kata Muzani saat deklarasi relawan Perisai Prabowo di Gedung Juang, Jakarta Pusat, Senin (9/10).
merdeka.com
Muzani menekan perlu pemimpin yang mengajak persatuan dan kebersamaan.
Wakil ketua MPR RI ini mengingatkan juga pendukungnya supaya tidak bentrok dengan pendukung capres lain.
"Karena itu kita makin yakin inilah perlunya pemimpin yang mengajak persatuan, mengajak kebersamaan. Walaupun kita mendukung Pak Prabowo, walaupun kita berharap Pak Prabowo terpilih, kita dalam dalam memperjuangkan nggak usah gontok-gontokan. Enggak usah ribut-ributan. Kalau ada teman kita yang memilih Prabowo Alhamdulillah," katanya.
merdeka.com
"Kalau ada teman kita yang tidak memilih Pak Prabowo tidak apa-apa. Yang penting, mau Pak Prabowo, mau yang lain, yang penting kita tetap bersatu. Yang penting kita tetap akur," sambungnya.
Muzani mengatakan, Prabowo bila terpilih akan menjadi pemimpin yang merangkul seluruh kekuatan bangsa.
Termasuk kelompok yang tidak mendukungnya juga akan diajak duduk bersama.
"Karena Pak Prabowo harapkan, beliau jadi presiden, maka beliau akan mengajak seluruh kekuatan bangsa Indonesia. Bukan hanya yang mendukung, yang tidak mendukung pun akan diajak duduk bareng, memikirkan bangsa ke depan. Bukan hanya relawan yang mendukung, semua yang tidak mendukung akan diajak bagaimana kita memikirkan memberantas kemiskinan. Memajukan masa depan bangsa. Karena itu Pak Prabowo merasa Indonesia terlalu besar," jelas Muzani.