Muzani Cerita Prabowo Ingin Persatuan: Korbankan Ego Bahkan Harga Diri!
Prabowo kerap dicemooh saat menginginkan persatuan seluruh komponen bangsa
Prabowo kerap dicemooh saat menginginkan persatuan seluruh komponen bangsa
Muzani Cerita Prabowo Ingin Persatuan: Korbankan Ego Bahkan Harga Diri!
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, Presiden terpilih Prabowo Subianto mengedepankan persatuan dalam memimpin Indonesia.Muzani menyebut, untuk bersatu harus ada perasan pribadi yang dikorbankan. Bahkan harga diri.
Hal itu disampaikan Muzani dalam seminar kebangkitan nasional bertema, Peran dan Kontribusi Umat Islam dalam Program Transformasi Bangsa Indonesia Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Bandung, Selasa (21/5).
"Inilah yang disadarkan oleh Pak Prabowo bahwa negeri ini akan bersatu jika para pemimpinnya bersatu. Untuk bersatu rukun, untuk duduk bareng itu bukan suatu hal yang mudah. Harus ada perasaan pribadi yang dikorbankan, harus ada ketersinggungan yang dikorbankan, agenda pribadi yang dikorbankan, bahkan terkadang harus mengorbankan harga diri, dengan begitu kita bisa bersatu," kata Muzani.
Muzani mengatakan, pengorbanan kepentingan pribadi dan mengesampingkan ego adalah hal mutlak yang dilakukan oleh seorang Prabowo agar para elite politik Indonesia tetap bersatu.
"Untuk bersatu Pak Prabowo harus menerima cemooh, makian, dan kesalahpahaman dari orang-orang yang mendukungnya.
Karena itu, kata Muzani, bersatu adalah syarat mutlak untuk negara ini menjadi negara besar dan maju. Dengan persatuan dan kesatuan, Indonesia kuat dan dihormati dunia.
“Kesadaran ini yang selalu diungkapkan berulang-ulang oleh presiden terpilih Prabowo Subianto. Itu sebabnya tantangan ke depan akan semakin berat," jelas Muzani.
Menurut Muzani, dunia saat ini menghadapi suasana yang tidak menentu. Dia mengatakan, tidak ada yang pernah memprediksi tentang adanya peperangan terbuka antara Ukrania dan Rusia.
Kata Muzani, dunia pun tidak menyangka bahwa konflik Palestina dan Israel semakin kuat dan berdampak buruk pada kehidupan masyarakat Palestina.
"Ini menggambarkan bahwa semangat ambisi manusia tetap sama yakni ingin menguasai wilayah-wilayah negara yang lemah. Kita hanya akan dihormati oleh negara lain jika kita kuat, kuat ekonominya, kuat pertahanannya dan kuat politiknya," tuturnya.
Muzani menambahkan, untuk mewujudkan itu tantangannya adalah pragmatisme. Itu adalah paham yang sekarang sedang melanda generasi muda Indonesia.
“Banyak dari mereka hanya ingin cepat menikmati hasil, tapi tidak mau melalui proses yang panjang," jelas Muzani.
Muzani juga membeberkan, dua pokok tugas seorang penguasa yang harus dilaksanakan. Pertama adalah menjaga agama.
Kedua, menjaga rasa aman dan kepentingan publik dengan memberi makan dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi rakyatnya.
"Indonesia adalah negara yang sangat plural. Keberagaman dalam Bhineka Tunggal Ika dan Pancasila menjadi landasan dalam kita bernegara. Itu sebabnya persatuan dan kesatuan adalah syarat dan kunci utama menuju pembangunan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera," kata Muzani.
Menurut Muzani, sejak zaman kemerdekaan hingga Orde Lama dan Orde Baru, para pemimpin bangsa Indonesia memiliki semangat persatuan dan kesatuan yang sangat kuat.
Itu terbukti dari banyaknya upaya menggagalkan Indonesia menjadi negara merdeka dan mandiri.
"Kita lihat bagaimana agresi militer dilakukan Belandan dan Inggris pada November usai Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya 17 Agustus 1945,” tegas Muzani.
“Dan upaya-upaya penggagalan itu terus terjadi hingga berakhirnya Orde Lama dan dimulainya Orde Baru hingga zaman reformasi Indonesia tetap bersatu sebagai suatu bangsa," tambah Muzani.
