Fahri Hamzah: Pak SBY tidak akan mau berada di pihak yang kalah
Sedangkan untuk koalisi PKS dan Partai Gerindra, dia mengaku, sedikit khawatir dengan kepemimpinan yang ada di PKS. Sebab, pada Pilkada Jawa Barat partai yang di pimpin oleh Muhammad Sohibul Iman itu tidak bisa mempertahankan sosok yang kuat seperti Dedi Mizwar.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengaku belum memberikan analisa terkait arah dukungan Partai Demokrat di Pilpres 2019. Menurutnya Partai besutan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak akan memihak pada poros yang mudah kalah.
"Tergantung siapa yang kuat. Siapa yang kuat aja," kata di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/4).
-
Apa yang menurut Fahri Hamzah menjadi bukti dari efek persatuan Jokowi dan Prabowo? "Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum," sambungnya.
-
Bagaimana Fahri Hamzah melihat proses bersatunya Jokowi dan Prabowo? "Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu," tutur Fahri, Minggu (28/1)
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Siapa yang menurut Fahri Hamzah berperan penting dalam mewujudkan Indonesia menjadi negara yang diperhitungkan? Fahri pun menyebut relevansi langkah pemerintahan program kerja yang dicanangkan paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran dalam melanjutkan upaya mendorong kemajuan negara.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pembentukan Front Penyelamat Demokrasi dan Reformasi? Deklarasi dihadiri sejumlah tokoh antara lain Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, Marsekal TNI (Purn) Agus Supriatna, Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh, pengamat militer Connie Bakrie, budayawan M Sobary, Laksdya TNI (Purn) Agus Setiadji, serta tokoh muda seperti Seno Bagaskoro dan Anggi Pasaribu.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
"Pak SBY tidak akan mau berada di pihak yang kalah. Itu analisa saya," ungkapnya.
Sedangkan untuk koalisi PKS dan Partai Gerindra, dia mengaku, sedikit khawatir dengan kepemimpinan yang ada di PKS. Sebab, pada Pilkada Jawa Barat partai yang di pimpin oleh Muhammad Sohibul Iman itu tidak bisa mempertahankan sosok yang kuat seperti Dedi Mizwar.
"Saya terus terang ya agak takut dengan gaya lobi politik pimpinan PKS sekarang. bayangkan di Jawa barat itu kita pernah mengalahkan Dedi Mizwar ya dan sayakan ingat betul bagaimana kita merayu Dedi Mizwar supaya dia mau bergandengan dengan Aher dulu. Orang itukan gak mau sebenarnya," ucapnya.
"Mempertahankan Dedi Mizwar aja enggak bisa, menurut saya itu kesalahan fatal dalam komunikasi politik fatal sekali," tandasnya.