Fahri Hamzah sebut Jokowi rugi jika tak segera atasi kasus korupsi
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah beranggapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan rugi jika tidak segera mengambil tindakan mengatasi maraknya kasus korupsi di Indonesia. Sebab, kata Fahri, akan banyak negara yang enggan berinvestasi ke Indonesia karena.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah beranggapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan rugi jika tidak segera mengambil tindakan mengatasi maraknya kasus korupsi di Indonesia. Sebab, kata Fahri, akan banyak negara yang enggan berinvestasi ke Indonesia karena.
"Dalam enam bulan, enam orang ditangkap (karena korupsi) terus ke mana-mana kita bilang investasi ke Indonesia tapi kata orang gua denger di situ ketangkep karena mencuri. Masak saya taruh duit disitu. Terus yang rugi siapa? Presiden," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (19/9).
Menurutnya hal ini akan membuat perekonomian Indonesia menjadi terpuruk. Serta akan membuat utang Indonesia semakin membengkak.
"Kalau investasi turun pasti sangat berhubungan perekonomian yang melambat. Kemudian kalau investasi melambat, kita mencari uang di tempat lain," ujarnya.
"Kadang-kadang untuk mencari uang menutupi investasi yang tidak dilakukan swasta, akhirnya BUMN kita suntik PMN. PMN itu diambil dari APBN dan porsi kepentingan lain itu menghilang. Kemudian, nanti pemerintah jual surat utang dan utang kita meningkat. Berbahaya lagi karena tidak punya uang, subsidi rakyat dicabut," tambahnya.
Dia-pun kembali meminta Presiden terhadap pemberantasan korupsi. Tidak hanya itu kini ia juga meminta mantan Gubernur DKI Jakarta itu bertanggungjawab jika penurunan ekonomi karena korupsi memang benar terjadi.
"Bertanggungjawab dong. Masak negara ini diteriakin maling Presiden engga bertanggung jawab. Maka temuan pansus ini membuka cakrawala lain yang saya sudah ungkap berkali," pungkasnya.