Fahri Hamzah Soal Ahok Akan Masuk PDIP: Garis Politiknya Sudah Benar
Fahri menilai wajar, jika Ahok masuk ke PDI Perjuangan. Kata dia, justru aneh apabila Ahok mendukung Prabowo atau masuk ke Gerindra.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengomentari mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang dikabarkan akan bergabung ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan).
Menurut Fahri, memang sedari awal arah politik Ahok sudah terlihat dan arah politik masuk PDI Perjuangan ia anggap tepat.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
"PDI Perjuangan bahwa Pak Gerindra membawa Pak Ahok. Tapi udahlah itu dia garis politiknya udah benarlah menegaskan diri dia dimana bahwa Ahok seorang politisi ya sekarang waktunya untuk dia ditegaskan bahwa dia adalah kader PDI Perjuangan dan ingin menjadi kader PDI Perjuangan," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/11).
"Memang ini waktunya sudah waktunya. Kalau kader PSI (Partai Solidaritas Indonesia) kan kayak berat karena belum tentu masih ada nanti," sambungnya.
Fahri menilai wajar, jika Ahok masuk ke PDI Perjuangan. Kata dia, justru aneh apabila Ahok mendukung Prabowo atau masuk ke Gerindra.
"Yang jelas malah dia tiba-tiba dukung Pak Prabowo. Misalnya dia tiba-tiba bilang 'ini karena saya jadi Gubernur atas budi baik dari Partai Gerindra dan Prabowo maka saya akan dukung kali ini akan mendukung Pak Prabowo sebagai calon presiden nah itu baru seru," ungkapnya.
Meski begitu, dia menyambut baik jika Ahok masuk partai besutan Megawati Soekarnoputri itu. Dia mengingatkan Ahok untuk tidak jera masuk ke dunia politik apalagi memiliki sikap pendendam.
"Tapi jangan lupa politik ini pertarungan. Memang napas harus kuat ya kan. Stamina harus tinggi dan tidak boleh kapok apa lagi kemudian menjadi pendendam," tutup Fahri.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat mengungkap, bekas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bakal bergabung dengan partai besutan Megawati Soekarnoputri itu. Apabila Ahok keluar dari penjara dan kembali ke politik.
Djarot mengungkap hal itu ketika rapat konsolidasi PDIP di Kota Sleman, Yogyakarta, Senin (26/11). Dia mulanya menceritakan percakapannya dengan Ahok untuk meyakinkan para Ahokers mendukung pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.
"Mas tolong pendukung-pendukung kita itu, kalau bisa jangan Golput. Kalau bisa pilih Pak Jokowi. Di samping itu, dia harusnya memilih PDI Perjuangan," kata Djarot menirukan ucapan Ahok.
Baca juga:
Djarot Klaim Ahok Ingin Masuk PDIP Usai Bebas
PDIP: Saatnya Merekatkan Indonesia yang Beragam, Jangan Dirusak
Jokowi Singgung 'Kompor', Sekjen PDIP Ungkit Kasus Ratna Sarumpaet
Konsolidasi di Yogyakarta, PDIP Instruksikan Kader Dekati Kaum Milenial
PDIP Yakin Jokowi-Ma'ruf Menang 70 Persen di Sleman
Hasto dan Djarot Puji Budayawan Borobudur